Praktik 'jual-beli' kepala turis China terjadi di Bali. Pemerintah Provinsi Bali membentuk tim satuan tugas (satgas) untuk memantau travel agent di sana.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun menyebut pembentukan satgas sekaligus menghindari praktik curang yang dilakukan travel agent di Bali.
"Untuk menekan (praktik) ini, satgas sudah dibentuk. Tinggal harmonisasi di biro hukum," tutur Pemayun di Kuta, Badung, Bali, Jumat (25/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satgas, lanjut Pemayun, sudah mulai bekerja pada Februari 2023. Mereka ialah gabungan lintas sektoral, seperti Satpol PP, Kepolisian, dan pemerintah.
Diketahui, Bali akan diramaikan oleh turis China, seiring dengan dibukanya penerbangan langsung (direct flight) China ke Bali. Direct flight akan berlaku setiap hari mulai Maret 2023.
Nah, praktik jual beli kepala turis China umumnya terjadi saat banjir wisman China dalam jumlah banyak dengan pengelompokan atau grup.
"Mereka yang datang pribadi nggak masalah turis-turis China ini. Tetapi kalau Maret nanti ini kan grup, nah ini yang kami hindari (praktik jual beli kepala turis)," imbuh dia.
Oleh karena itu, Pemayun menegaskan sebelum turis China berkunjung bulan depan, praktik jual beli kepala turis sudah harus diberantas.
Ketua Asosiasi Travel Indonesia (Astindo) Provinsi Bali Simon Purwa berjanji akan membantu Pemerintah Provinsi Bali memberantas praktik jual beli kepala turis China. Praktik lawas ini dikhawatirkan merusak kualitas pariwisata Bali.
"Bersama-sama dengan Dinas Pariwisata Provinsi Bali, kami mengimbau jangan sampai terjadi. Sebab, kami sedang persiapan membuka kedatangan wisatawan mancanegara, terutama dari China," ujarnya di Astindo Travel Fair Kuta.
Sebelumnya, praktik 'jual-beli kepala' juga mendapat sorotan dari Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati.
Pria yang akrab disapa Cok Ace itu mengingatkan organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menindak tegas praktik tersebut.
"Saya mendengar, ada banyak keluhan. Tidak hanya oleh masyarakat kita, tetapi juga oleh wisman China itu sendiri. Bahkan, sampai ke konjen China di Bali," kata Cok Ace saat rapat persiapan tata kelola destinasi pariwisata Bali bersama OPD dan stakeholders terkait di Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Senin (20/2/2023).
Cok Ace mengakui secara kuantitas, wisatawan China tidak bisa dipandang sebelah mata. Terlebih, China menjadi salah satu penyumbang wisatawan tertinggi di Bali.
***
Artikel ini telah tayang di detikBali. Baca artikel selanjutnya di sini.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum