Macet Abadi Pantura Pati-Rembang: Keluar Rumah Mikir Dua Kali

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Macet Abadi Pantura Pati-Rembang: Keluar Rumah Mikir Dua Kali

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Sabtu, 04 Mar 2023 06:41 WIB
Kemacetan di jalur Pantura Pati, Jumat (3/3/2023) siang.
Kemacetan di Jalur Pantura Pati-Rembang (Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng)
Jakarta -

Macet bukan hal baru di jalur Pantai Utara Pati-Rembang. Situasi itu membuat warga malas keluar rumah.

Benar adanya bila ada yang bilang bahwa Jalur Pantura adalah proyek abadi bagi pemerintah. Selalu saja ada perbaikan di sana, di beberapa kabupaten yang dilalui.

Yang terbaru dan menjadi sorotan adalah kerusakan dan proyek perbaikan di Pati. Kini, sudah lebih dari sebulan jarak antar kabupaten yang terlalu jauh harus ditempuh selama lebih dari lima jam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dampak sebagai warga lokal yang jelas itu jalan-jalan alternatif di Pati Utara semakin rusak. Banyak truk dan bus AKAP-PATAS mencari jalan ternatif Wedarijaksa-Juawana," kata Mirza Ghulam (31), warga Pati, dalam perbincangan dengan detikcom, Sabtu (4/3/2023).

"Jadi jalannya itu nggak layak buat truk dan bus yang tonasenya sangat berat. Jalannya jadi hancur, ditambah musim hujan," dia menambahkan.

ADVERTISEMENT

Dua titik kemacetan Pati-Rembang

Mirza menjelaskan bahwa ada dua titik yang jadi biang kemacetan di sana. Pertama adalah jembatan baru di Kecamatan Juwana dan satu lagi perbaikan jalan di daerah Kecamatan Batangan.

Di Juwana, penyempitan jalan menjadi faktor utama kemacetan karena perbaikan jembatan yang sudah usang. Di Batangan, sistem buka tutup memaksa truk tronton besar-besar harus mematikan mesin jika ada pengerukan jalan karena akan dibeton ulang.

Jadi, hanya sepeda motor yang bisa lewat dengan lancar. Namun, traveler juga diimbau untuk sangat berhati-hati karena jalanan yang begitu rusak.

"Sistem buka tutup itu ada di jalan Batangan. Karena ada pengerukan material lama di jalan menggunakan alat berat. Kalau yang di Juawana karena jembatan hanya bisa dilalui dua truk besar bersimpangan," ujar Mirza.

Mikir dua kali keluar rumah

Sebagai warga lokal, Mirza dan tetangga-tetangganya harus mikir dua kali hanya untuk keluar rumah. Mereka akan lebih memilih memutar lewat jalan tol dari Semarang jika akan ke Jawa Timur demi menghindari macet yang ada.

Karena, pernah ada yang pengalaman mengemudi dari Jepara ke Rembang dan biasanya dapat ditempuh selama 2,5 jam kini menjadi tujuh jam. Ia mengikuti jalan utama atau tidak keluar jalur melalui jalan alternatif.

"Kalau orang sini mau ada kerjaan ke arah timur itu mikir dua kali. Apakah ongkos masuk apa lagi jalannya kayak gitu. Mau ke Rembang sudah malas duluan," ujar dia.




(msl/fem)

Hide Ads