Round Up: Turis India Jatuh dari Tebing hingga Evakuasi Super Menegangkan

Agus Eka Purna Negara - detikTravel
Senin, 06 Mar 2023 18:35 WIB
Foto: Tim SAR gabungan di Nusa Penida, Klungkung mengevakuasi turis India jatuh dari tebing Broken Beach, Sabtu (4/3/2023) sore. (Istimewa)
Klungkung -

Kasus turis jatuh di tebing Nusa Penida kembali terjadi. Kali ini turis India meregang nyawa dan proses evakuasinya pun tak kalah mendebarkan.

Turis India bernama Abhishek Bhatia jatuh dari tebing Broken Beach, Nusa Penida pada Sabtu (4/3/2023) sore. Turis itu mulanya ingin berfoto dengan pose bersandar namun sayang karena tak ada pagar pembatas, dia pun jatuh.

Pada saat kejadian, ada sopir bernama Komang Sana yang dimintai tolong untuk memfotokan turis itu. Ketika Abhishek jatuh, Komang juga sempat memegangi kaki Abhishek akan tetapi turis India ini tetap jatuh hingga meninggal di dasar tebing.

Tim SAR gabungan Basarnas Bali kemudian berusaha untuk mengevakuasi korban. Medan yang sulit menjadi tantangan tersendiri untuk mereka.

Situasi yang ngeri dengan kondisi gelap dan tebing tajam menjadi kendala tim mengevakuasi jenazah. Ini kali kedua tim Basarnas gabungan mengevakuasi turis jatuh dari tebing Broken Beach.

Meski demikian, kesabaran belasan orang dari Basarnas Bali, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung, hingga TNI/Polri membuahkan hasil. Jasad Abhishek berhasil sampai di atas tebing, selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Gema Santi Nusa Penida.

Koordinator Unit Siaga SAR Nusa Penida Putu Cakra Negara menuturkan, tim menerima informasi korban jatuh pada Sabtu sore sekira pukul 16.40 Wita. Tim kemudian merumuskan teknis pencarian dan evakuasi korban karena hari sudah mulai gelap.

"Kami perlu pikirkan dulu evakuasi lewat laut atau darat, dan kami dapat info posisi korban ada di pinggir pantai di daratan. Kalau lewat laut, evakuasi sebenarnya bisa saja tapi karena keburu gelap kami berpikir pergerakan kami nggak maksimal," jelas Putu Cakra Negara, Minggu (5/3/2023).

Tim SAR gabungan memutuskan mengevakuasi korban melalui darat dan berkomunikasi dengan pihak lainnya. Proses pengangkatan korban pun turut dibantu warga setempat. Menurut Cakra pencarian di darat masih memungkinkan karena kondisi dianggap aman dan banyak pihak yang terlibat. "Kami merasa aman," kata Cakra.

Dua orang kemudian turun dengan sistem rescue lowering ke bibir pantai untuk mengangkut jenazah. Tim menemukan sedikit kesulitan saat korban siap untuk dinaikkan ke atas jurang memakai tali penarik.

"Kami itu kendalanya di medan. Di sana batu-batu di dinding tebing tajam dan ada yang berbentuk topian. Saat jenazah ditarik ke atas ketika exit dari tebing ke posisi nyaman agak sulit sehingga (kantong jenazah) nyangkut di topian tebing," tutur Cakra Negara.

Kesulitan di lokasi mengakibatkan proses evakuasi jenazah memakan waktu hingga 2 sampai 2,5 jam. Start awal dihitung saat tim turun ke bibir pantai.

"Alat di Nusa Penida juga terbatas. Kami saat evakuasi tidak memakai Rescue Larkin (Frame Rescue Larkin). Jadi kami improvisasi memakai bambu untuk tarik tali ke atas. Ya lamanya di sana. Kalau dipaksa dengan terus menarik tali dan tergesek akan berpotensi putus," terangnya.

Bobot tubuh korban yang diperkirakan sampai di atas 80 kilogram juga jadi salah satu faktor tim evakuasi perlu hati-hati. Meski demikian, tim berhasil menaikkan jenazah sampai di atas tebing sekira pukul 20.00 WITA.



Simak Video "Video: Polisi Tetapkan 3 WN Australia Tersangka Penembakan di Bali"

(pin/pin)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork