Turis Ngawur di Jalanan Bali, Enggak Pakai Helm, Telanjang Dada, dan Ngebut

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Turis Ngawur di Jalanan Bali, Enggak Pakai Helm, Telanjang Dada, dan Ngebut

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikTravel
Rabu, 08 Mar 2023 06:12 WIB
Jakarta -

Bisnis rental kendaraan di Bali turut disorot setelah marak bule-bule berulah di jalan raya. Nantinya, bisnis persewaan mobil dan motor ditata.

Bule-bule di jalan raya itu bikin ulah dengan bertelanjang dada saat mengendarai motor. Selain itu, banyak turis yang memakai pelat nomor polisi palsu atau tak sesuai. Mereka juga ngebut di jalanan.

Dinas Pariwisata Bali bersama Dinas Perhubungan Bali telah melakukan pendataan rental kendaraan di Pulau Dewata. Termasuk, mencari oknum di balik dikeluarkannya izin online single submission (OSS) bagi turis yang memiliki kendaraan di Bali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dinas Pariwisata Bali berkoordinasi dengan pemilik rental kendaraan agar menyampaikan kepada wisatawan untuk selalu menaati aturan lalu lintas.

"Kami katakan agar disampaikan ke wisatawan untuk menggunakan helm yang sesuai, memiliki SIM legal, dan menggunakan busana sesuai muatan lokal yang ada," kata Kepala Dinas Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun, seperti dikutip dari detikBali Rabu (8/3/2023).

ADVERTISEMENT

Dia bilang andai wisatawan mematuhi aturan tersebut maka akan memberikan citra baik bagi pariwisata Bali. Apalagi, Bali menjunjung tinggi pariwisata budaya.

Sementara itu, Wakil Ketua PHRI Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan beberapa waktu terakhir banyak laporan tentang turis Rusia yang memiliki kendaraan dengan pelat nomor tak sesuai. Bahkan, ada laporan turis Rusia melakukan bisnis penyewaan kendaraan kepada turis lain.

Rai mencontohkan rental motor milik warga lokal memasang tarif sewa NMax Rp 3,5 juta per bulan. Namun, penyewaan motor milik WNA menawarkan harga Rp 2,5 juta per bulan.

"Ini kan turun harganya tinggi dan persaingan tidak sehat. Sehingga, harus ditertibkan oleh aparat dan memiliki payung hukum," kata Rai.

Ia tak segan-segan meminta aparat mendeportasi turis bermasalah tersebut.

"Ini harus diselesaikan sekaligus. Benar tidak turis ini punya izin kerja dan usahanya punya izin. Hal-hal seperti itu yang harus ditelusuri. Kami akan kroscek dan terjun ke lapangan," ujar dia.

Rai menduga terdapat modus-modus yang digunakan turis untuk dapat memiliki kendaraan, yakni menggunakan identitas warga lokal untuk membeli kendaraan. Kemudian, kendaraan tersebut disewakan kepada sesama turis, sehingga dari sanalah bisnis rental motor milik turis terjadi.

Dia pun mendukung dan mengapresiasi satgas yang akan mengawasi tata kelola pariwisata Bali.

"Tujuan (pembentukan Satgas adalah) untuk menuju pariwisata Bali berbasis budaya, berkualitas, bermartabat, dan bermanfaat untuk semua. Maka dari itu perlu aturan murni untuk ditegakkan," kata dia.

(fem/fem)

Hide Ads