Seekor orca atau paus pembunuh mati di penangkaran setelah hidup sendiri selama 12 tahun. Paus bernama Kiska ini dulu ditangkap bersama Keiko, paus yang muncul dalam film Free Willy.
Dirangkum detikcom, Rabu (15/3/2023) Kiska mati dalam usia 47 tahun di penangkaran di taman hiburan Marineland di Kanada. Juru bicara Marineland pun membenarkan kabar sedih ini, Kiska mati pada hari Kamis (9/3) lalu.
Taman hiburan Marineland mengumumkan kematian mamalia besar itu melalui pernyataan resmi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tim dan ahli perawatan mamalia laut Marineland melakukan segala yang mungkin untuk mendukung kenyamanan Kiska dan akan berduka atas kehilangannya," begitulah keterangan taman hiburan tersebut.
Kiska ditangkap di Samudra Atlantik Utara pada tahun 1979 ketika dia baru berusia tiga tahun. Pada tahun-tahun awal penahanannya, paus itu tinggal bersama empat orca lainnya di Islandia.
Traveler ingat nggak dengan film Free Willy? Dalam film tersebut terdapat paus orca yang ternyata satu penangkaran dengan Kiska. Nama paus bintang itu adalah Keiko.
Namun Keiko akhirnya akan direhabilitasi dan dikembalikan ke laut. Sedangkan Kiska tetap di penangkaran sampai nafas terakhirnya.
Kisah sedih Kiska tak hanya sampai di situ. Dia sempat melahirkan empat paus namun semuanya mati muda. Bahkan anak-anaknya memiliki nama yaitu Athena, Hudson, Nova, Kanuck.
Baca juga: 5 Fakta Baru Paus Pembunuh yang Bikin Heboh |
Memicu kemarahan pecinta hewan
Matinya Kiska memicu kemarahan bagi para pecinta binatang. Salah satunya adalah Animal Justice, sebuah kelompok nirlaba Kanada yang melindungi hak-hak hewan melalui hukum. Mereka berduka dan meminta penyelidikan terhadap kematian paus Kiska ini.
"Sungguh memilukan mengetahui bahwa Kiska tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk dipindahkan ke tempat perlindungan paus, dan mengalami kebebasan yang sangat pantas dia dapatkan," Camille Labchuk, direktur eksekutif Animal Justice, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
"Kami menuntut keadilan atas apa yang dialami Kiska di tangan Marineland," Labchuk menambahkan.
"Kami menyerukan otoritas provinsi untuk mempublikasikan hasil post-mortem, dan menuntut Marineland atas tekanan yang tidak sah yang dialami Kiska selama tahun-tahun terakhirnya," kata dia lagi.
Sebelumnya Animal Justice mengajukan pengaduan hukum pada Juli 2021 terhadap perlakuan Marineland terhadap Kiska. Mereka menuduh Marineland melanggar hukum karena tidak memenuhi kebutuhan fisik dan mentalnya.
Keluhan tersebut mengikuti video yang diunggah oleh Phil Demers, mantan pelatih di Marineland yang menunjukkan Kiska mengambang lesu dan bergerak lambat.
Pada tahun yang sama, Marineland didakwa secara pidana setelah Animal Justice mengajukan pengaduan lain yang menuduh lumba-lumba dipaksa tampil untuk hiburan meskipun ada larangan nasional. Tuduhan itu ditangguhkan pada Desember 2022.
MarineLand telah diperiksa 160 kali sejak Januari 2020 sebagai bagian dari pekerjaan Layanan Kesejahteraan Hewan untuk memastikan standar perawatan dipenuhi berdasarkan hukum. Taman hiburan itu didakwa dengan penggunaan hewan yang tidak sah pada Desember 2021 setelah rekaman Kiska membenturkan kepala dan tubuhnya ke dinding tangki, yang mengumpulkan jutaan penayangan di media sosial.
Selamat jalan Kiska...
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol