Bukan hanya jadi fotografer hingga PSK, turis bule ada juga yang bekerja secara ilegal di Bali dengan membuka praktik kesehatan tak berizin. Seperti apa penelusurannya?
Maraknya turis bule yang bukannya liburan, tapi bekerja secara ilegal di Pulau Dewata menjadi sorotan. Yang terbaru, mencuat dugaan praktik kesehatan ilegal yang dilakukan oleh para warga negara asing (WNA) di Bali.
"Ini sudah jelas melanggar aturan dan melanggar UU (Undang-Undang) Praktik Kedokteran. Sudah saya perintahkan Kadiskes Badung untuk menelusuri dan menindak karena informasinya praktik di wilayah Badung," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom, akhir pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anom belum dapat memastikan lokasi pasti praktik kesehatan ilegal WNA tersebut. Ia meminta masyarakat untuk melapor jika mendapatkan informasi terkait kasus itu.
"Bisa laporkan ke Dinkes Provinsi Bali atau kabupaten/kota supaya kami bisa bertindak sesuai aturan yang berlaku," imbuhnya.
Anom juga meminta agar masyarakat berhati-hati saat mencari layanan kesehatan. Ia menganjurkan untuk mendatangi fasilitas kesehatan yang telah memiliki izin resmi dari pemerintah.
"Untuk WNA yang mau buka klinik atau praktik, silakan menghubungi kami. Supaya kami bisa menjelaskan aturan-aturan yang harus dipenuhi dalam membuka layanan kesehatan, baik klinik, RS, atau praktik mandiri," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Prof Wimpie Pangkahila membeberkan dugaan praktik kesehatan ilegal yang dilakukan oleh WNA di Bali. Pria yang juga sebagai klinisi itu mengungkap praktik kesehatan WNA tersebut dilakukan di kawasan Canggu dan Ubud.
Adapun pelayanan kesehatan yang ditawarkan, yakni pengobatan terapi ozon, kecantikan, hingga stem cell. "Stem cell ini sangat berisiko, kok mereka (WNA) nekat untuk buat iklan seperti itu di social media. Saya pikir kalau terjadi apa-apa di Bali, paling tidak nanti nama Bali sebagai daerah pariwisata bisa tercemar," kata Wimpie.
Wimpie berharap para turis bule yang berulah di Pulau Dewata segera ditindak. Menurutnya, keberadaan mereka bisa mengancam kesempatan bekerja penduduk lokal.
"Saya melihat nama negara dan nama Bali jadi kacau (karena aksi WNA). Paling tidak WNA ini kan cerita di teman-teman negaranya kalau mereka enak dan berkesempatan mencari duit di Bali," tandasnya.
----
Artikel ini telah naik di detikBali dan bisa dibaca selengkapnya di sini.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol