TRAVEL NEWS
Pelaku Prank Jorok 'Sushi Teror' di Jepang Akhirnya Ditangkap!

Bulan lalu, viral konten yang menjilat botol kecap dan memegang sushi dengan tangan yang telah di jilat di Jepang. Prank ini pun membuat resah warga dan restoran Jepang.
Video prank menjijikkan ini pun berujung pelaku ditangkap oleh polisi pada Rabu minggu lalu (8/3). Diberitakan BBC, Kamis (16/3/2023) tiga pelaku yang memuat heboh restoran sushi ini dengan tingkah mereka yang merusak citra higenisnya makanan di Jepang berakhir ditangkap polisi.
Namun siapa sangka, dari pelaku masih ada yang berusia pelajar. Polisi di kota Nagoya, Jepang tengah, menuduh Ryoga Yoshino (21) menjilat botol kecap komunal di restoran sushi sabuk konveyor Kura Sushi pada 3 Februari.
Dua anak di bawah umur berusia 19 dan 15 juga terlibat. Polisi mengatakan tindakan mereka merupakan penghalang bisnis di bawah KUHP Jepang.
Tiga orang pelaku ini pun mengakui tindakan mereka dan salah satunya juga meminta maaf.
Beberapa restoran berkonsep sama telah mengancam untuk mengambil tindakan hukum. Namun penahanan ini diyakini sebagai penangkapan pertama para pelaku.
Viral video prank 'teror sushi'
Pada awal Februari lalu, ramai video yang menunjukkan seorang pria menjilati botol kecap di konveyor sushi. Juga dalam video tersebut, ia terlihat meremas hidangan sushi di cabang restoran Kura Sushi.
Sejak itu, puluhan video semacam itu menjamur dan memicu kekhawatiran publik. Ada juga video anak-anak dan remaja merusak pesanan orang lain dengan menyentuh hidangan sushi yang lewat.
Juga ada video yang menunjukkan seorang pelanggan menaruh wasabi di piring orang lain, sementara orang lain menjilati sumpit yang disajikan.
Dalam video lain yang difilmkan di gerai rantai Sushiro, seorang pengunjung terlihat menggosokkan air liurnya pada potongan sushi yang lewat.
Tren viral tersebut telah membuat banyak orang Jepang ketakutan dan memicu tindakan dari beberapa rantai sushi conveyor belt yang dikenal sebagai kaitenzushi. Banyak warga yang jijik dan khawatir untuk makan di restoran.
Padahal Jepang terkenal dengan standar kebersihan dan etiket kulinernya yang ketat. Jadi lelucon 'terorisme sushi' tidak hanya mengejutkan jutaan orang di seluruh negeri tetapi juga menyebabkan jatuhnya harga saham perusahaan seperti jaringan Sushiro.
Restoran sushi langsung mengambil tindakan pasca teror viral
Pasca viralnya tingkah menjijikkan ini, beberapa rantai kaitenzushi membuat himbauan bagi para pelaku untuk menghentikan sabotase makanan mereka.
Beberapa restoran bahkan memutuskan untuk berhenti mengoperasikan atraksi dengan sabuk konveyor sushi di seluruh negeri.
Di Jepang timur, Choushimaru mengatakan akan berhenti menggunakan 'ban berjalannya' setelah pelanggan meletakkan puntung rokok di toples acar. Staf sekarang akan membawa hidangan ke pelanggan secara langsung dan hanya membagikan bumbu dan saus saat mereka sudah duduk.
Juru bicara Kura Sushi, salah satu jaringan restoran yang menjadi sasaran prank 'sushi teror' mengatakan tren video viral itu sangat berbahaya dan menimbulkan ancaman bagi fondasi model restoran sabuk konveyor.
"Sushi sabuk konveyor adalah sesuatu yang kami banggakan sebagai bagian dari budaya Jepang. Kami ingin memastikan pelanggan kami dapat makan sushi yang diantarkan dengan sabuk dengan aman dan nyaman," katanya.
Restoran Sushiro mengubah layanannya bulan lalu, mengharuskan pengunjung untuk mengumpulkan peralatan dan bumbu mereka sendiri dari staf untuk mengurangi potensi upaya sabotase.
Kura Sushi kini juga telah mengembangkan sistem peringatan, di mana beberapa sabuk konveyornya kini akan dilengkapi dengan sensor dan kamera.
Jika seseorang ketahuan mengembalikan piring yang telah dirusak, peringatan akan dikirim ke kantor jaringan di prefektur Saitama, dekat Tokyo dan Osaka. Restoran yang terkena dampak juga akan diberitahu, kata Kura Sushi.
Perusahaan mengatakan sensor baru juga akan dapat mengidentifikasi pelat khusus dan nomor kursi yang terpengaruh.
Baca juga: Jepang Paling Dikangeni Turis Tahun 2022 |
Simak Video "Berburu Sushi Kaki Lima Enak di Belakang Grand Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(sym/wsw)