Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Kamis, 16 Mar 2023 16:40 WIB

TRAVEL NEWS

Buntut Pelecehan di Festival Holi, Banyak Korban Buka Suara

bonauli
detikTravel
Indians smeared in color participate in Holi festival celebrations in Gauhati, India, Monday, March 29, 2021. Hindus threw colored powder and sprayed water in massive Holi celebrations Monday despite many Indian states restricting gatherings to try to contain a coronavirus resurgence rippling across the country. (AP Photo/Anupam Nath)
Festival Holi di India (AP/Anupam Nath)
Jakarta -

Festival Holi di India sedang jadi sorotan dunia. Bukan perayaannya, tapi pelecehan yang kerap terjadi di dalamnya.

Pada 8 Maret lalu, sebuah video viral di jagad Twitter. Dalam video yang berdurasi 21 detik itu terlihat seorang turis Jepang yang mengikuti perayaan Festival Holi.

Namun makin lama, video itu makin menakutkan. Turis yang bernama Megumiko itu diraba-raba, dilempari terus dan dadanya dipegang oleh pria-pria India.

Megumiko bahkan sempat menampar seorang pria yang memegang dadanya. Setelah itu, Megumiko langsung pergi meninggalkan mereka.

Turis dilecehkan saat Festival Holi di IndiaTuris dilecehkan saat Festival Holi di India Foto: (Twitter)

Kasus ini membuat Komisi Wanita Delhi geram, hingga memutuskan memburu para pelaku dan menindaknya sebagai pelecehan seksual. Putusan ini akhirnya membuat para korban buka suara.

The Independent melaporkan bahwa dalam festival Holi, peserta memang biasanya saling mengoles atau menabur bubuk warna-warni ke tubuh orang lain.

Namun, kegiatan itu kerap dimanfaatkan pengunjung untuk melakukan pelecehan seksual, seperti yang terjadi pada perempuan Jepang yang viral itu.

Tak lama setelah video ini viral, sejumlah perempuan lainnya pun membeberkan pengalaman mereka ketika menjadi korban pelecehan seksual di festival Holi.

Seorang korban bernama Meenakshi Iyer bercerita kepada The Straits Times bahwa ia sudah beberapa kali mengalami kejadian tak menyenangkan saat menghadiri festival untuk menyambut musim semi itu.

Trauma Iyer sudah tertanam sejak ia masih berusia 13 tahun. Kala itu, ia dilempari balon berisi urine dan "zat lengket lainnya" yang menyebabkan badannya mengalami infeksi jamur parah.

"Sangat buruk. Lagipula, saya tak suka siapa pun menyentuh saya tanpa izin, menarik rambut atau menarik tubuh saya dengan menarik pakaian atau tangan saya hanya untuk bermain dengan mereka," tutur Iyer.

Beranjak dewasa, Iyer tak pernah suka mengikuti festival Holi. Jika kantornya menggelar festival itu, ia memilih bersembunyi di toilet.

Pengalaman serupa juga dirasakan Natasha Ramarathnam, warga India yang berprofesi sebagai pengembang. Ia bahkan sudah tak pernah ikut festival Holi sejak mengalami pelecehan pada 3,5 dekade lalu.

Kala itu, seorang remaja yang sedikit lebih tua darinya melakukan pelecehan seksual ketika festival Holi sedang digelar di salah satu sudut di Kota Kolkata.

"Dia menarik tangan saya dan perlahan mengoleskan warna di lengan, kemudian menarik kaus saya dan mengoleskan warna di dalamnya sembari memegang tengkuk saya," kata Ramarathnam.

Ia kemudian berkata, "Seiring waktu, saya menyadari bahwa yang terjadi merupakan kasus pelecehan seksual yang klasik."



Simak Video "Atap Bangunan Gudang di India Roboh, 14 Orang Tewas"
[Gambas:Video 20detik]
(bnl/bnl)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA