TRAVEL NEWS
Amsterdam yang Sangat Bertekad 'Mengusir' Turis

Amsterdam sedang gencar-gencarnya menaikkan citra kotanya karena tak ingin dikenal sebagai kota seks dan ganja. Mereka ingin mengusir turis yang datang hanya untuk 2 hal tersebut.
Dilansir dari USA Today, Minggu (19/3/2023) menurut rencana pariwisata kota, Amsterdam meluncurkan kampanye baru musim semi yang bertujuan membatasi 'gangguan dan kepadatan'. Mereka ingin menciptakan pariwisata dan turis yang lebih bertanggung jawab pada tahun 2035. Adapun sasaran utama program ini yaitu Red Light District, coffee shop, pesiar sungai dan kawasan pub.
Pejabat kota mengakui bahwa mereka lelah dengan bisnis yang menyalahgunakan kebebasan yang merusak citra kota. Memang Amsterdam sudah lama menarik wisatawan dengan 'kebebasan' menikmati ganja dan seks. Namun kebebasan ini mengorbankan kelayakan hidup dan aksesibilitas warganya.
"Jika kita terus seperti ini, saya pikir dalam 10 atau 20 tahun, orang tidak akan lagi tinggal di pusat kota," kata Walikota Amsterdam Femke Halsema kepada Dutch News.
"Mereka akan pindah karena mereka tidak mampu, karena suasananya terlalu umum, karena kota menjadi terlalu kotor ... dalam segala hal." tambahnya.
Kampanye terbaru ini berupaya menyoroti kekayaan budaya kota, seperti kanal dan museum bersejarah. Bahkan ada inisiatif yang disebut 'Stay Away' yang secara aktif mencegah pengunjung yang berencana 'liar untuk tidak datang.
Sederet kebijakan Amsterdam untuk meredam turis liar
Ini bukan pertama kalinya Amsterdam menindak turis yang merepotkan. Pada 2019, kota melarang tur berpemandu di Red Light District. Tahun lalu, walikota ingin melarang non-warga datang di kedai kopi.
Berikut sederet kebijakan terbaru Amsterdam yang sangat berpengaruh pada turis yang datang.
- Mengurangi jam operasional bar, klub, dan Distrik Lampu Merah pada akhir pekan. Bar dan klub akan tutup pada pukul 2 pagi tanpa pengunjung baru yang diizinkan setelah pukul 1 pagi, sementara bisnis pekerja seks akan tutup pada pukul 3 pagi, tiga jam lebih awal dari saat ini.
- Membatasi pelayaran sungai
- Memperluas larangan tur berpemandu dan penjelajahan pub
- Larangan merokok ganja di area yang ditunjuk di pusat kota
- Pembatasan titik embarkasi dan debarkasi untuk kapal pesta di Distrik Lampu Merah.
- Mengubah hotel menjadi tempat tinggal atau kantor
Baca juga: Belanda Batasi Jam Kerja PSK dan Kafe Ganja |
Kapan aturan baru ini akan berlaku?
Kampanye diluncurkan musim semi ini dan aturan baru dikatakan akan diterapkan pada pertengahan Mei. Tetapi re-branding menyeluruh dari ekonomi pengunjung Amsterdam akan berlangsung selama 12 tahun ke depan pada tahun 2035.
Apakah Amsterdam membatasi jumlah wisatawan?
Ya, kota ini ingin mengambil tindakan terhadap jumlah turis yang bermalam. Pada 2019, lebih dari 18,4 juta turis semalam datang ke Amsterdam.
Pada tahun 2021, sebuah peraturan yang disebut 'Amsterdam Tourism in Balance' diadopsi oleh dewan kota yang membatasi jumlah pengunjung hingga 20 juta. Jika lebih dari 18 juta orang datang ke Amsterdam, pemerintah Kota berkewajiban untuk mengambil tindakan. Dan kemungkinan di tahun ini, kota akan kedatangan banyak wisatawan.
Simak Video "Komplen, Mencoba Berkarya Membuat Sepatu Kayu Tradisional, Belanda"
[Gambas:Video 20detik]
(sym/sym)