Warga Ngotot Healing Saat Nyepi dan Lawan Pecalang Kini Minta Maaf

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Warga Ngotot Healing Saat Nyepi dan Lawan Pecalang Kini Minta Maaf

Made Wijaya Kusuma - detikTravel
Jumat, 24 Mar 2023 10:31 WIB
Warga non-Hindu di Desa Sumberkelampok melawan barisan pecalang dengan berekreasi di pantai saat hari raya Nyepi.
Healing saat Nyepi (Foto: Dok. Istimewa)
Jakarta -

Sekelompok warga non-Hindu melawan pecalang di Bali. Mereka bersitegang dan ingin healing saat momen Hari Raya Nyepi.

Ahmad Zaini dan Muhammad Rasyad minta maaf. Mereka adalah dua warga di Desa Sumberklampok, Buleleng yang bersitegang dengan pecalang saat Nyepi, Rabu (23/3/2023). Permintaan maaf itu disampaikan dalam mediasi di Mapolsek Gerokgak, Kamis (23/3/2023).

Mediasi itu dihadiri Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Buleleng, Camat Gerokgak, Kapolsek Gerokgak, Perbekel Desa Sumberklampok, Kelian Desa Adat Sumberklampok, Kesbangpol Kabupaten Buleleng dan sejumlah perwakilan pecalang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, Zaini adalah orang yang membuka paksa portal agar puluhan warga bersepeda motor bisa masuk ke Pantai Segara Rupek, Sumberklampok. Mereka bersitegang dengan pecalang yang berusaha menghalangi.

"Kami selaku warga Sumberkelampok atas kesalahan kami kemarin, kami memohon maaf beribu-ribu maaf atas kesalahan kemarin," ujar Ahmad Zaini.

ADVERTISEMENT
Ahmad Zaini dan Muhamad Rasyad minta maaf  saat mediasi di Mapolsek Gerokgak, Kamis (23/3/2023). (Made Wijaya Kusuma/detikBali)Ahmad Zaini dan Muhamad Rasyad minta maaf saat mediasi di Mapolsek Gerokgak, Kamis (23/3) (Made Wijaya Kusuma/detikBali)

Dia berkilah membuka paksa tali portal menuju pantai agar tidak terjadi kerumunan di jalan. Sebab saat itu, kata dia, warga lainnya dengan mengendarai motor sudah menumpuk di depan portal.

"Saya berinisiatif untuk dibuka portal tersebut supaya tidak ada kerumunan begitu masalahnya," jelasnya.

Meski terduga sudah meminta maaf, mediasi yang dilaksanakan tersebut belum mencapai kesepakatan. Desa Adat Sumberklampok rencananya akan melaksanakan paruman adat terlebih dahulu, Jumat (24/3/2023) malam.

Kelian Desa Adat Sumberklampok Jro Putu Artana mengatakan warga sebenarnya mendesak agar permasalahan ini diselesaikan secara hukum.
Namun demikian, menurutnya desa perlu melaksanakan paruman adat terlebih dahulu untuk mengambil langkah penyelesaian yang tepat dan berdampak positif.

Baca artikel selengkapnya di detikBali




(msl/msl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads