Fakta Seputar Bule yang Copot Celana di Gunung Agung

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Fakta Seputar Bule yang Copot Celana di Gunung Agung

tim detikcom - detikTravel
Minggu, 26 Mar 2023 09:23 WIB
Yuri, bule yang buka celana di puncak Gunung Agung bertemu Niluh Djelantik.
Foto: Yuri, bule yang buka celana di puncak Gunung Agung bertemu Niluh Djelantik. Foto: tangkapan layar
Jakarta -

Warga negara Rusia bernama Yuri meminta maaf melalui Niluh Djelantik terkait aksinya mencopot celana di puncak Gunung Agung. Menurut Niluh, bule Rusia berkepala plontos tersebut mengaku tidak mengetahui bahwa gunung tertinggi di Bali itu merupakan kawasan suci.

"Yuri sudah meminta maaf. Kejadian itu atas ketidaktahuan Yuri terkait adat istiadat, aturan, dan norma yang kita pegang teguh," kata Niluh saat dikonfirmasi detikBali, Jumat (25/3/2023).

Niluh Djelantik menuturkan ketika itu Yuri mendaki Gunung Agung bersama teman-temannya, tanpa menggandeng pemandu lokal. Yuri pun viral lewat akun Instagram @chila_brazila karena aksinya melepas celana di puncak gunung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk diketahui, sang bule sempat diduga sudah tidak berada di Bali ketika fotonya viral. Terlebih berdasarkan penelusuran petugas, foto tersebut diunggah pertama kali pada Januari 2023.

Berikut fakta-fakta terbaru kasus bule viral yang pamer copot celana di puncak Gunung Agung:

ADVERTISEMENT

Temui Niluh Djelantik

Foto bule Rusia yang mencopot celana di Gunung Agung sempat membuat Niluh Djelantik geram dan melampiaskan kekesalannya melalui akun media sosial miliknya. Sang bule pun menemui Niluh Djelantik. Yuri diantar oleh seorang pemilik rental sepeda motor bernama Gede Eka.

"Yuri menyewa motor Bli Eka (Gede Eka). Karena itu Bli Eka menyarankan Yuri untuk bertemu mbok (Niluh Djelantik)," tulisnya via pesan.

[Gambas:Instagram]



Dalam pertemuan itu, mereka membuat video klarifikasi. Niluh Djelantik pun mengungkap penyesalan Yuri atas perbuatannya.

Yuri mengaku siap dideportasi apabila dianggap melanggar aturan keimigrasian. Ia juga menyanggupi akan menanggung upacara pembersihan di Gunung Agung sesuai kepercayaan masyarakat setempat.

"Jika ada orang melakukan kesalahan, yang sama sekali dia tidak tahu mengapa kesalahan itu dia lakukan, kembali lagi ke kita. Bagaimana kita memaafkannya, dan menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran berikutnya," ucapnya.

Terancam Dideportasi

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Bali menyebut bule Rusia yang mencopot celana di puncak Gunung Agung bisa saja dideportasi. Yuri akan diusir dari Bali jika dinyatakan melakukan pelanggaran.

"Ketika mereka melakukan pelanggaran, baik hukum nasional atau adat di Bali, dan kalau terbukti akan ada tindakan administratif dari jajaran Imigrasi. Salah satunya, deportasi," kata Kabid Inteldakim Kemenkumham Bali Anak Agung Bagus Narayana, Jumat (24/3/2023).

Narayana menuturkan kasus bule Rusia itu saat ini masih ditangani oleh Imigrasi Ngurah Rai. Menurutnya, hasil pemeriksaan terhadap Yuri akan menentukan sang bule akan dideportasi atau tidak.

"Sudah diambil keterangan dan didalami," jelas Narayana.

Sebelumnya, Bupati Karangasem I Gede Dana berharap bule yang mencopot celananya di puncak Gunung Agung segera ditangkap dan dideportasi dari Indonesia. Menurutnya, aksi bule botak itu sangat tidak etis.

"Ini sangat tidak etis, jadi jangan sampai dibiarkan. Kesucian Gunung Agung harus kita jaga bersama-sama. Para pemandu juga saya harapkan untuk benar-benar menjaga tamunya ketika melakukan pendakian," kata Gede Dana, Selasa (21/3/2023).

Desa Adat Besakih Gelar Upacara Pembersihan

Desa Adat Besakih menggelar paruman atau musyawarah adat menyikapi aksi bule mencopot celana di puncak Gunung Agung. Selain itu, mereka juga akan melaksanakan upacara pembersihan atau penyucian akibat ulah sang bule.

"Kami akan melakukan upacara pembersihan yang akan dipusatkan di Pura Pengubengan. Kami masih akan melakukan paruman dalam waktu dekat terlebih dahulu," kata Pemucuk Jro Mangku Pura Agung Besakih Gusti Mangku Jana, Jumat (24/3/2023).

Menurut Mangku Jana, upacara dengan sarana banten pratista dan pecaruan sudah pasti dilaksanakan. Upacara pembersihan itu dilakukan menjelang Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih.

"Seluruh biaya yang akan digunakan terkait upacara pembersihan, semuanya menggunakan dana dari desa adat," imbuhnya.

Mangku Jana sangat menyayangkan ulah Yuri di puncak Gunung Agung tersebut. Terlebih, kawasan tersebut disucikan oleh umat Hindu di Bali. Kendati demikian, ia menyerahkan proses hukum terhadap Yuri kepada yang berwajib.




(sym/sym)

Hide Ads