Bule Rusia yang membuat perkampungan sendiri di bilangan Kuta, Bali menimbulkan kontroversi. Menparekraf Sandiaga Uno memberi pandangan baru.
Ia menyebut bahwa keberadaan mereka bisa jadi seperti cikal bakal terbentuknya Pecinan atau komunitas masyarakat yang serupa lainnya. Kata dia, itu sudah seperti ciri khas orang dengan asal yang sama akan berkumpul di tempat yang sama pula.
"Nah memang sudah menjadi ciri khas bukan hanya dari masyarakat suatu negara, tapi dari orang-orang Indonesia sendiri kalau ke luar negeri terus menetap di suatu negeri itu kan terus berkumpul dan membuat komunitas tersendiri," kata dia dalam temu wartawan mingguan, Senin (27/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalo di Jakarta ini ada Kampung Ambon, Kampung Melayu, kala di San Francisco ada Chinatown," imbuh dia.
Sandiaga Uno menyebut bahwa pembentukan kampung bule ini malah bisa menjadi daya tarik wisata sendiri. Dan, selama yang tinggal di kampung itu mengikuti aturan yang ada, nantinya akan menambah kekayaan Indonesia.
"Jadi ini merupakan fenomena-fenomena yang perlu kita justru ambil sebagai salah satu daya tarik dari pariwisata itu sendiri. Seperti kunjungan pariwisata yang ke San Francisco itu bisa diarahkan ke Chinatown," kata Sandiaga.
"Tapi kalau membentuk perkampungan sendiri harus mengikuti seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku dari segi izin tinggal, aktivitasnya, maupun seluruh yang dilakukan," imbuh dia.
"Selama mereka mengacu seluruh peraturan perundang-undangan yang kita miliki, mengikuti adat istiadat lokal, tentunya ini nanti malah bisa menjadi suatu branding yang bagus untuk kita dan kita harus lakukan penataan dan pembinaan yang tepat," terang dia lagi.
Sekali lagi, Sandiaga menyebut bahwa bule-bule yang dikatakan membentuk perkampungan itu harus mematuhi aturan hukum. Karena, Bali memang sangat menarik dikunjungi dengan budayanya yang sangat kental.
"Jadi tentunya semuanya harus ikuti prosedur hukum. Dan dalam sebuah tatanan kepariwisataan sebenernya yang jadi daya tarik Bali itu adalah kebudayaan dan adat istiadat. Karena pariwisata di Bali berbasis budaya," kata dia.
"Jadi yang harus kita jaga betul adalah pelestarian budaya Bali, pariwisata berbasis budaya yang bekualitas dan berkelanjutan," tutup Sandiaga Uno.
(msl/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!