Seorang traveler jangkung curhat jika dia selalu tidak nyaman naik pesawat karena kakinya yang panjang. Namun, kali ini penumpang jangkung harus menghadapi hujatan netizen.
Traveler yang bertubuh jangkung biasanya tidak nyaman saat naik pesawat, karena kaki tidak leluasa selonjoran. Apalagi, jika dia duduk di tengah-tengah wanita yang juga tak ramah.
Kisah itu disampaikan oleh akun Dr_Chekhov di forum Reddit. Dia menyatakan merasa serba salah naik Spirit Airlines. Apalagi, saat mendapatkan bangku tengah. Ditambah lagi, sampang kanan dan kirinya adalah wanita-wanita yang tidak terlalu ramah.
Dikutip dari Fox News, Rabu (5/4/2023) penumpang ini mulai bercerita bahwa dia tidak pernah nyaman naik pesawat karena kondisi tubuhnya yang tinggi.
Kali ini, dia terbang dengan Spirit Airlines.
"Lutut saya selalu tertusuk ke kursi di depan dan itu bisa sangat menyakitkan. Saya biasanya mencoba berjalan-jalan di sekitar bandara sebelum penerbangan untuk meregangkan kaki saya, tetapi kali ini saya mengabaikan," dia menuliskan.
"Setengah jam setelah lepas landas, saya menemukan lutut kiri saya beringsut ke samping untuk mendapatkan ruang terbuka, khususnya, di bagian bertuan di antara kursi, sejajar dengan sandaran tangan bersama," dia menambahkan.
Pria itu juga berkata bahwa dia tidak memperhatikan lututnya sepanjang waktu. Kadang lututnya tak sengaja masuk ke ruang tetangganya. Dua jam awal terbang semua baik-baik saja, hingga akhirnya salah satu penumpang memanggil pramugari.
Penumpang yang duduk di dekat jendela berkata ke pramugari untuk mengingatkan pria sebelahnya untuk menjaga lututnya tetap di bangkunya. Mendengar perkataan itu, sang pria merasa malu dan kaget, hingga akhirnya menarik paksa kembali lututnya untuk lurus.
Dia mendengarkan komentar tak sedap lagi dari mulut penumpang yang duduk di jendela. Tetapi sepertinya pramugari tidak terlalu mengerti apa yang dia sampaikan, dan pramugari akhirnya pergi.
Pria ini terdiam dan akhirnya mencoba meminta maaf kepada tetangga sebelahnya, namun dia diacuhkan. Dia pun juga tidak sengaja melihat penumpang itu mengirim pesan marah entah ke siapa di ponselnya.
"Kemudian, wanita di kursi lorong mengatakan dia memiliki ruang ekstra di sisinya yang bisa saya gunakan, tetapi kemudian segera tidur," tulis pria itu.
Pria di Reddit mengatakan dia mencoba lagi untuk meminta maaf lagi kepada wanita di kursi dekat jendela, tetapi lagi-lagi dia diabaikan. Dia pun merasa malu dan bingung.
"Saya terus mengulanginya di kepala saya, bertanya-tanya mengapa dia tidak hanya meminta saya untuk menggerakkan lutut saya alih-alih memanggil petugas. Dia mengabaikan saya selama sisa penerbangan dan saya mengabaikannya," dia menambahkan.
Dia pun bertanya kepada pengguna Reddit, apakah salah dia melebarkan lututnya atau duduk mengangkang di pesawat karena kondisinya?
Komentar para pakar etika
Jacqueline Whitmore, pakar etika yang berbasis di Florida, mengatakan bahwa perilaku penerbangan yang tepat adalah menjaga lengan dan kaki masing-masing penumpang.
"Kursi mungkin semakin kecil dari hari ke hari, tetapi itu tidak memberi Anda hak untuk pindah ke ruang orang lain atau meletakkan kepala Anda di bahu orang lain - kecuali, tentu saja, Anda mengenal orang itu dengan baik," kata Whitmore.
"Jangan pernah menaruh barang-barang Anda di tempat sampah atau di bawah tempat duduk orang lain," dia menambahkan.
"Jika Anda berada di kursi lorong, jauhkan kaki Anda yang panjang dan siku yang tajam dari lorong. Dan bahkan jangan berpikir untuk meletakkan makanan, minuman, atau sampah Anda di meja nampan orang lain tanpa izin mereka," kata dia lagi.
Terkait situasi yang dialami penumpang jangkung itu, dia menyarankan agar dia memesan bangku selain ekonomi karena kondisi kakinya. Atau dia memesan bangku lorong atau kursi di baris luar. Dia juga bisa meminta bangku khusus saat di gate.
Orang-orang juga ramai berkomentar dalam postingan pria ini. Rata-rata mereka kesal dan menyalahkan dirinya yang tahu kondisinya tapi tidak mencari solusi sendiri. Mereka menyarankan membeli kursi premium.
Simak Video "Video: Turki Bakal Denda Penumpang yang Berdiri Sebelum Pesawat Berhenti"
(sym/fem)