Rumah Abah Jajang jauh dari hiruk pikuk kota. Di sini, kamu bisa meminta dibuatkan makanan untuk berbuka bersama.
Kami tiba di rumah Abah Jajang yang dianggap berada di surga sekitar pukul 14.00 WIB. Destinasi ini jauh dari hiruk pikuk kota atau ramainya pasar kecamatan.
Oleh karenanya, tim detikcom kesulitan mencari tempat untuk berbuka. Atas dasar itulah kami bertanya pada Abah Jajang apakah kami bisa berbuka bersama di rumahnya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dan..., ia langsung menjawab, 'Ya tentu saja boleh!'
Baca juga: Curug Citambur, dari Mana Asal Mula Namanya? |
Menjelang sore, aneka traveler dari berbagai daerah berdatangan ke rumah Abah Jajang yang berlokasi di Kampung Rawadewa, Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda, Cianjur. Rata-rata naik motor, mereka berasal dari Bandung hingga Purwakarta.
Apa yang bisa kami lakukan atau aktivitas ngabuburit apa di rumah Abah Jajang itu? Pertama, tentu traveler bisa mengabadikan momen bak lukisan yang terhampar dengan Curug Citambur sebagai pemanisnya.
Kedua, traveler dapat berbincang dengan Abah Jajang, disarankan berbahasa Sunda ya. Abah bercerita bahwa dirinya pernah merantau ke berbagai kota, dan pulang ke kampung halaman lagi hingga kini ia berusia 73 tahun.
![]() |
Ketiga, traveler dapat mengeksplor halaman rumah Abah Jajang yang terbilang luas, sangat luas malah untuk ukuran traveler dari kota. Traveler dapat melihat-lihat kolam ikan, persawahan di depan dan samping rumah, atau pergi ke sungai di dekat sawah itu.
Keempat, pergilah ke Curug Citambur yang berjarak tidak terlalu jauh dari rumah Abah Jajang. Namun, pakailah motor untuk pergi ke sana karena jarak yang cukup jauh meski dapat dilihat dari kejauhan.
Kelima, traveler dapat berkeliling di lingkungan sekitar rumah Abah Jajang. Lihatlah rumah-rumah yang biasanya ada digambar di Posyandu karena memiliki empang di sekitarnya dan terlihat sangat teduh.
![]() |
Soal makanan berbuka, traveler dapat meminta menu sesuai harga yang diberikan. Saat itu, kami memesan tahu, tempe, telur, sambal, lalapan, dan nasi liwet.
Tak berhenti di situ, traveler juga bisa menggelar buka bersama dengan membawa makanan sendiri. Saat itu, ada sekelompok orang yang melakukannya di sana dan salat berjamaah di depan rumah Abah Jajang.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan