5 Fakta Bani Cham di Vietnam, Komunitas Muslim yang Tak Wajib Puasa

Tim detikcom - detikTravel
Jumat, 14 Apr 2023 20:40 WIB
Bani Cham di Vietnam. Foto: Vietnam Tourism
Jakarta - Komunitas Muslim dapat traveler temukan juga di Vietnam. Salah satunya komunitas Bani Islam Cham yang punya cara ibadahnya sendiri.

Bani Islam Cham atau sering disebut Bani Cham merupakan orang-orang etnis Cham. Mereka tinggal di Da Phouc, Provinsi An Giang.

Meskipun terbilang sebagai kelompok minoritas, Bani Cham dapat menjalankan ibadah berdasarkan kepercayaan mereka dengan bebas. Hanya saja, cara ibadahnya memang berbeda dengan penganut Islam pada umumnya.

Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, berikut 5 fakta Bani Cham di Vietnam:

1. Keturunan Kerajaan Champa

Kerajaan Champa merupakan kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang berdiri sejak abad ke-12 hingga abad ke-19. Kerajaan Champa dikenal sebagai kerajaan besar yang menguasai Vietnam Selatan.

Dalam perkembangannya, orang-orang Kerajaan Champa mulai menganut agama Islam. Berdasarkan catatan sejarah, Islam mulai masuk ke Champa pada abad ke-9. Hal itu dibuktikan dengan penemuan batu nisan Abu Kamil yang berangka tahun 1039.

Tak hanya rakyat yang menganut Islam, Raja Champa bernama Che Bong Nga juga dikenal memeluk Islam. Ia diislamkan Habib Sayyid Husein Jumadil Kubro dari Timur Tengah lalu Raja Che Bong Nga pun berubah nama menjadi Sultan Zainal Abidin.

Perubahan ini akhirnya juga merubah kerajaan itu menjadi kerajaan Islam. Tercatat pada abad ke-17, para bangsawan Champa mulai memeluk Islam. Sejak saat itu, keturunan-keturunan Champa pun memeluk Islam termasuk komunitas Bani Champa.

2. Bani Cham punya hukum dan ritus agama sendiri

Merujuk pada riset The Influence of Hinduism Toward Islam Bani (2018), Islam di Vietnam kini terbagi dua. Pertama, komunitas Muslim yang berkembang di kota-kota besar. Komunitas ini berpegang teguh pada Al-Quran dan Hadist, sama seperti di Indonesia.

Sementara, komunitas kedua adalah komunitas Bani Cham yang hidup dan menjalani laku sebagai umat Muslim tidak berlandaskan Al-Quran, Hadis, dan rukun Iman-Islam. Mereka memiliki hukum dan ritus agama sendiri yang berdasarkan adat dan istiadat setempat.

Menurut konsep Bani Cham, orang dapat mendelegasikan tugas keagamaan kepada ulama atau sesepuh. Sementara umat biasa dibebaskan dari kewajiban agama tersebut.

3. Punya pandangan Ramadan yang berbeda

Berdasarkan riset Ba Trung berjudul Bani Islam Cham in Vietnam (2008), Bani Cham menganggap Ramadan adalah bulan yang ditujukan bagi para pemimpin spiritual untuk menimba ilmu dan upacara kelulusan pemimpin-pemimpin baru.

Mereka juga percaya bahwa Ramadan menjadi momen di mana arwah leluhur kembali ke dunia untuk mendatangi keturunannya. Pada 3 hari sebelum Ramadan tiba, para pemimpin akan menyepi dalam masjid, di mana mereka tidak makan, minum, dan bicara.

4. Bani Cham tak wajib puasa

Saat Ramadan, Bani Cham tak wajib berpuasa. Seperti ulasan sebelumnya, ibadah Ramadan dapat diwakilkan pada pemimpin agama.

Jadi, umat biasa akan mengantarkan persembahan berupa nampan berisi makanan kepada pemuka agama yang datang ke masjid. Tujuannya adalah untuk menunjukkan ketulusan mereka kepada Allah.

Saat berada di masjid, para pemuka agama ini akan melakukan semacam meditasi. Mereka tidak berbicara, makan, dan minum selama tiga hari. Jika sudah lewat periode ini, maka mereka akan melakukan kegiatan dakwah di dalam masjid selama 15 hari di bulan Ramadan.

4. Bani Cham dilarang makan daging saat Ramadan

Berbeda dengan bulan Ramadan yang berjumlah 30 hari, Bani Cham memaknai Ramadan hanya 15 hari. Ini karena dalam kalender Bani Cham, Ramadan terbagi dalam dua fase yang masing-masing berdurasi selama 15 hari.

Pada fase pertama yang disebut bingun, Bani Cham dilarang makan daging dan melakukan penguburan. Sementara pada fase kedua yang disebut klam, Bani Cham akan menyelenggarakan upacara agama di masjid.

5. Tidak wajib salat

Bani Cham tidak salat lima waktu, melainkan hanya mendirikan salat Jumat. Mereka berpandangan kalau kewajiban melaksanakan salat bisa diwakilkan melalui perwakilan yang disebut Acar. Acar inilah yang kemudian "menitipkan" salat dari keluarganya agar kehidupan di dunia dan akhirat berlangsung baik.



Simak Video "Video: Hirup Udara Hanoi 24 Jam Sama dengan Merokok 12 Batang"


(pin/pin)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork