Disebut-sebut sebagai kampung Rusia di Bali, membuat manajemen Parq Ubud buka suara. Mereka dengan tegas membantah tuduhan tersebut.
General Manager (GM) Parq I Made Dwi Suryapermadi membantah bahwa Parq adalah kampung asing atau kampung Rusia. Ia mengaku Parq adalah sebuah tempat yang terbuka untuk siapa saja, termasuk masyarakat lokal. Bantahan tersebut dilontarkan lantaran sempat beredar di media sosial bahwa Parq adalah kampung Rusia.
"Tipe orang atau tamu yang tinggal di sini (Parq), istilahnya tidak satu atau dua tahun sebagainya. Jadi, kategori yang mengatakan itu (Parq) adalah kampung mungkin belum tepat di sini," kata Dwi kepada wartawan, Sabtu (15/4/2023) malam.
Masyarakat umum, meski tidak menginap di Parq, lanjut Dwi, bisa masuk ke Parq. "Kalau hanya datang untuk menggunakan fasilitas, ini terbuka untuk umum. Bahkan orang Indonesia, atau siapapun boleh ke sini," tuturnya.
Namun, untuk saat ini, diakuinya kebanyakan tamu yang menginap adalah orang Rusia. Dwi mengatakan bahwa Parq mengikuti pangsa pasar, yakni WNA Rusia.
"Di data tamu, 50-60 persen Rusia dan non-Rusia yang menginap saat ini, tetapi kalau tamu yang hanya datang, kami tidak mendata," ujarnya.
Mengapa WNA Rusia terbanyak menginap di Parq? Dwi membeberkan bahwa saat ini Parq sedang fokus ke pasar turis Rusia.
"Yang namanya pangsa pasar saat ini lebih banyak, semua udah tahu, jadi kebanyakan orang Rusia. Jadi kami sebagai orang marketing dan manajemen juga membelokkan market ke arah yang berbeda, itu merupakan risiko yang sangat tinggi. Jadi, apapun yang ramai ada di sini (Parq), itu yang kami lakukan," imbuh Dwi.
Ia juga mengungkapkan bahwa Parq saat ini sedang dalam proses pengembangan. Nantinya luas Parq akan menjadi sekitar lima hingga enam hektare.
Parq dilengkapi ruang kerja (coworking space), restoran, kafe, dan lain-lain.
-----
Artikel ini telah naik di detikBali dan bisa dibaca selengkapnya di sini.
Simak Video "Video: Ditangkap, Bule Jerman Bos 'Kampung Rusia' di Ubud Tertunduk Lesu"
(wsw/wsw)