Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah, turut menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) ASEAN ke-42 di Labuan Bajo pada 10-11 Mei 2023. Bersama rombongan, dia menginap di Bali.
Istana menyebut angkah yang diambil Sultan Brunei dan rombongan itu bukan karena terpaksa.
"Pertama, delegasi negara tersebut yang memang memilih menginapnya di Bali. Tentunya kita hormati. Jadi bukan karena terpaksa," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, seperti dikutip Selasa (9/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bey merespons positif keputusan Sultan Hassanal Bolkiah itu. Salah satunya karena justru langkah tersebut menunjukkan bahwa Indonesia memiliki fasilitas dan akomodasi yang mumpuni untuk menerima tamu mancanegara.
Dia menekankan setiap daerah di Indonesia memiliki konektivitas yang baik sehingga tidak menjadi masalah jika tamu negara menginap di lokasi yang berbeda dengan tempat kegiatan.
"Ini menunjukkan bahwa kita memiliki fasilitas akomodasi yang siap untuk menerima tamu mancanegara dan juga tempat penyelenggaraan MICE (Meeting, Incentive, Conference, dan Exhibition) yang berkelas internasional ada di beberapa daerah," ujar Bey.
"Hal ini juga menunjukkan kita memiliki konektivitas yang baik, akses antardaerah, antarpulau yang baik, seperti landasan di bandara yang dapat digunakan oleh pesawat bermesin jet, sehingga meskipun menginap dan acara kegiatan di berbeda kota tidak akan menjadi masalah. Hal ini justru akan menghidupkan ekonomi lokal di kedua wilayah tersebut," Bey menambahkan.
Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes Pol Satake Bayu Setianto mengonfirmasi Sultan Brunei dan delegasinya menginap di Bali.
"Ya, betul (Sultan Brunei). Jadi, yang menginap di Bali itu memang Brunei berkegiatan di Labuan Bajo. Jadi, selesai acara di Labuan Bajo balik lagi ke sini," kata kata Satake seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Lebih lanjut, Satake mengatakan sejumlah kepala negara lainnya juga ada yang ke Bali. Namun, mereka hanya transit.
"Ada yang datang tapi transit saja. Hanya barang dua jam, langsung ke Labuan Bajo," kata dia.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah, tak menampik ada kepala negara yang menginap di Bali untuk menghadiri KTT ini.
"Ada informasi demikian," kata Faizasyah.
Namun, dia tak memberikan rincian lebih lanjut kepala negara mana yang dimaksud.
"Masih belum bisa disampaikan menyangkut keamanan dan privasi," ujar dia.
Di kesempatan terpisah, Presiden Indonesia Joko Widodo alias Jokowi menyebut hotel di Labuan Bajo penuh karena KTT ASEAN ini.
"Ya, tadi kan sudah saya sampaikan, memang kamarnya tidak mencukupi," kata Jokowi saat konferensi pers di Bandara Labuan Bajo pada Minggu.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?