Ada yang Iri Nih! Labuan Bajo Tak Lagi Kumuh, Jalan Dajjal Lampung Dibawa-bawa

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ada yang Iri Nih! Labuan Bajo Tak Lagi Kumuh, Jalan Dajjal Lampung Dibawa-bawa

Ambrosius Ardin - detikTravel
Kamis, 11 Mei 2023 13:03 WIB
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau pekerjaan infrastruktur dan fasilitas yang akan digunakan untuk mendukung pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 mulai 9 hingga 11 Mei 2023 mendatang di Labuan Bajo dan Tana Mori, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Wuuss, Jalan Mulus buat Sambut KTT ASEAN di Labuan Bajo. (Dok Kementerian PUPR)
Jakarta -

Wajah baru Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) bikin takjub. Eh, jalanan dajjal Lampung dikait-kaitkan.

Adalah Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) yang terpesona dengan kebaruan Labuan Bajo. Rasa takjub Zulhas itu dibocorkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menjelang KTT ASEAN di Labuan Bajo pada 9 Mei 2023.

Labuan Bajo yang dulu terasing, kini memiliki jalan raya beraspal dan mulus. Situasi itu berbeda dengan tempat kelahiran Zulhas, Lampung, yang justru viral gegara jalanan rusak parah sampai disebut-sebut dengan jalan dajjal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beliau (Zulhas) iri tadi, kenapa Lampung nggak diginiin," kata Basuki di Kawasan Marina Waterfront City Labuan Bajo, seperti dikutip dari detikBali, Kamis (11/5/2023).

Zulhas merespons kelakar rekannya tersebut. Menurut politikus Partai Amanat Nasional itu, jalan di Lampung berlubang dan digenangi air.

ADVERTISEMENT


"Saya komplain juga, Lampung jalannya kok seperti tempat mancing ikan," kata dia.

Zulhas terkejut dengan perkembangan Labuan Bajo. Banyak infrastruktur yang dibangun untuk mendukung destinasi wisata super prioritas tersebut. Salah satunya adalah kawasan Marina Waterfront City Labuan Bajo.

Saya komplain juga, Lampung jalannya kok seperti tempat mancing ikanMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan

Saat terakhir kali mendatangi tempat itu, Zulhas melanjutkan, kondisinya kumuh. Dia terakhir kali datang ke Labuan Bajo saat menjabat Menteri Kehutanan 2009-2014.

"Taman Nasional Komodo itu di bawah Kementerian Kehutanan. Ini kumuh ini, tempat ini. Saya akui, ketemu, kaget," ujarnya.

Menteri Basuki juga mengungkap cerita di balik keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih Labuan Bajo sebagai tempat pelaksanaan KTT ASEAN ke-42. Menurut dia, jadi tantangan berat menggelar event internasional di tengah fasilitas yang terbatas di Labuan Bajo.

"Bayangkan keputusan beliau (Jokowi) untuk mengadakan KTT ASEAN di Labuan Bajo. Kalau ini diadakan di Bali, sudah merem saja, sudah lewat. Tapi dengan diadakan di Labuan Bajo menjadi tantangan sangat berat, fasilitasnya terbatas. Tapi, beliau tetap menetapkan Labuan Bajo," ujar Basuki.

Pembangunan infrastruktur terus digenjot hingga akhirnya Labuan Bajo siap melaksanakan KTT ASEAN. Menurut Basuki, Jokowi tetap memilih Labuan Bajo karena KTT ASEAN akan menjadi momentum mempromosikan daerah tersebut.

"Karena hanya ini momen yang akan bisa mengangkat Labuan Bajo seperti sekarang," kata Basuki.

Apalagi, Basuki melanjutkan, pembangunan infrastruktur pendukung destinasi wisata superprioritas Labuan Bajo telah dilakukan sejak 2020 hingga 2022. Jokowi pun meyakini Labuan Bajo akan menjadi destinasi wisata premium.

"Semoga KTT ASEAN ini bisa mengangkat Labuan Bajo di regional (kawasan ASEAN) dan internasional," ujar Basuki.




(fem/fem)

Hide Ads