6 Fakta Bandara Lombok: Biaya Nyaris 1 Triliun, Jadi Tempat Gembala Kerbau

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

6 Fakta Bandara Lombok: Biaya Nyaris 1 Triliun, Jadi Tempat Gembala Kerbau

Weka Kanaka - detikTravel
Kamis, 11 Mei 2023 18:02 WIB
Bandar Udara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Madjid
Bandara Lombok (Dadan Kuswaraharja/detikcom)
Lombok -

Bandara Internasional Lombok merupakan bandara kebanggaan masyarakat NTB. Bandara ini pernah ganti nama dan pembangunannya memakan biaya nyaris Rp 1 Triliun.

Bandara Internasional Lombok atau yang memiliki nama resmi Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid merupakan bandara kebanggaan masyarakat NTB. Hal tersebut karena dari beberapa bandara di NTB, bandara ini adalah yang terbesar dan berstandar internasional.

Bandara Lombok merupakan salah satu gerbang utama bagi para traveler untuk mengakses destinasi wisata di pulau Lombok. Kini, bandara ini tengah disorot karena menghadapi masalah serius yaitu jadi tempat menggembala kerbau yang enggan pindah dari sana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut beberapa fakta menarik lain terkait bandara ini:

1. Pengganti Bandara Selaparang

Bandara Internasional Lombok ini dibangun dalam rangka menggantikan Bandara Selaparang di Rembige, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.

Dulunya, Bandara Selaparang diresmikan pada 1957 dengan nama Pelabuhan Udara Rembige, kemudian berganti nama jadi Bandara Selaparang pada 1994.

Pergantian Bandara Selaparang ke Bandara Internasional Lombok dinilai akibat kebutuhan pertumbuhan penumpang dan agar tersedianya bandara baru yang lebih modern dan bagus. Selain itu Bandara Selaparang juga tidak bisa didarati pesawat berbadan lapang.

ADVERTISEMENT

2. Sempat berganti nama

Bandara Udara Internasional ini sempat berganti nama, saat ini nama resminya adala Bandara Zainuddin Abdul Madjid. Nama tersebut diambil dari seorang tokoh NTB yang ditetapkan menjadi pahlawan nasional berdasarkan Keppres Nomor 115/TK/Tahun 2017.

Zainuddin Abdul Madjid adalah kakek Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi atau juga dikenal dengan nama Tuan Guru Bajang (TGB).

3. Dibangun tahun 2005, biayanya nyaris 1 Triliun

Mengutip CNN, Kamis (13/4/2023), pembangunan bandara ini dimulai sejak 2005, tepatnya pada periode pertama kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Diperkirakan proyek pembangunan bandara ini menelan biaya hampir Rp 950 miliar, yang dipergunakan untuk pembebasan lahan dan pembangunan bandara.

Dalam prosesnya, bandara ini juga menghadapi penolakan dari masyarakat setempat. Meski saat itu Angkasa Pura I telah membebaskan lahan sekitar 500 hektare.

Bandara ini terletak di tanak Awu, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Jarak bandara ini yaitu sekitar 40 km dari bandara sebelumnya, Bandara Selaparang.

4. Standar Internasional

Luas bandara mencapai 21 ribu meter persegi dan landasan pacunya 2.750 x 45 meter. Walaupun dinilai telah cukup panjang, tapi sebenarnya target landasan pacu saat pembangunannya seharusnya tiga kilometer.

Bandara ini didesain sebagai bandara internasional yang dapat menampung pesawat berbadan lebar. Bandara ini juga mampu menampung 10 unit pesawat dengan kapasitas hingga 3 juta penumpang per tahun.

5. Arsitektur Bandara

Arsitektur dari Bandara Internasional Lombok ini memiliki kesan modern namun juga ada sentuhan khas di dalamnya. Hal tersebut karena bandara ini mengadopsi gaya tradisional rumah adat khas Sasak.

6. Daftar Maskapai

Karena merupakan Bandara Internasional, sekaligus tempat tujuan banyak wisatawan. Bandara Lombok ini melayani banyak maskapai penerbangan.

Melansir laman resmi lombok-airport.co.id berikut ini daftar maskapai yang hilir mudik bandara ini; Batik Air, Lion Air, Wings Air, Garuda Indonesia, Citilink, NAM Air, Silik Air, dan Travira Air.




(wkn/wsw)

Hide Ads