Mulai bulan depan usia orang Korea Selatan akan dihitung sesuai standar internasional. Langkah itu dilakukan supaya masyarakat nggak bingung lagi.
Aturan mengenai perubahan perhitungan usia itu sudah disahkan dalam bentun undang-undang pada 2022. Parlemen Korea sepakat untuk menghapus dua metode perhitungan usia tradisional Korea.
Dilansir dari BBC, mulai Juni 2023 sistem usia yang disebut 'Zaman Korea' tidak lagi diizinkan digunakan pada dokumen resmi. Di sisi lain, hanya metode standar yang diakui secara internasional yang akan tetap ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan pengesahan undang-undang itu, Pemerintah Korea Selatan telah memenuhi janji kampanye untuk mengurangi kebingungan dengan mengadopsi sistem yang sama yang digunakan di seluruh dunia.
Saat ini, metode perhitungan yang paling banyak digunakan di Korea adalah apa yang disebut 'sistem usia Korea', di mana seseorang berusia satu tahun saat lahir dan kemudian bertambah satu tahun pada hari pertama setiap tahun baru.
Dalam metode terpisah (disebut sistem penghitungan) usia seseorang dihitung dari nol saat lahir dan satu tahun ditambahkan pada 1 Januari. Metode ini ada terutama untuk menghitung usia legal untuk minum alkohol dan merokok.
Tetapi Korea Selatan juga menggunakan sistem yang diakui secara global di mana usia dihitung berdasarkan ulang tahun seseorang dan ulang tahun pertama dirayakan 365 hari setelah kelahiran.
Misalnya per 8 Desember 2022, orang yang lahir pada 31 Desember 2002 adalah 19 tahun menurut sistem internasional, 20 tahun menurut sistem penghitungan, dan 21 tahun menurut sistem Korea.
Yoo Sang-bum dari Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa mengatakan kepada parlemen bahwa "revisi tersebut bertujuan untuk mengurangi biaya sosial-ekonomi yang tidak perlu, karena perselisihan hukum dan sosial serta kebingungan tetap ada karena perbedaan cara menghitung usia".
Baca juga: Sandiaga Tawarkan 5 Kerja Sama dengan Korsel |
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan