Griya Anggrek di Kebun Raya Bogor punya wajah baru yang semakin ayu. Tampilan baru ini diresmikan Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri.
Peresmian Griya Anggrek itu dilakukan pada Rabu (17/5/2023). Dalam acara itu, hadir Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Fatah, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, dan juga Presiden ke-5 RI yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri.
Pada kesempatan itu, Mohammad Fatah menjelaskan revitalisasi yang telah dilakukan KemenPUPR pada Griya Anggrek. Pengerjaan itu dilakukan sejak 18 Desember 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu penugasan ini sangat membanggakan kami karena dengan melihat status Kebun Raya Bogor di mana kita pahami bersama di Griya Anggrek ini memiliki 500-an jenis anggrek yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia. Dengan jumlah koleksi sebesar itu, tentu Griya Anggrek ini sangat layak kita banggakan dan perkenalkan sebagai tempat untuk penelitian sekaligus wisata edukasi bagi masyarakat yang ingin lebih mengetahui tanaman anggrek maupun sekadar menikmati keindahan tanaman anggrek," kata Fatah.
![]() |
Fatah juga menjamin pembangunan ini sudah sesuai dengan standar teknis bangunan gedung. Adapun bagian-bagian yang dibangun dalam proyek ini adalah rumah kaca induk, laboratorium kultur jaringan, bangunan penghubung Griya Anggrek dan ruang display.
Pelaksanaan penataan kawasan dilakukan secara bertahap dimulai dengan pembangunan rumah kaca induk dengan luas 6.813 meter persegi dan laboratorium kultur jaringan seluas 1.560 meter persegi.
Kemudian dilanjutkan dengan penataan bangunan penghubung seluas 265,8 meter persegi. Ada pula bangunan display di bagian kiri dan kanan seluas 345,6 meter persegi dan area servis pada tahun anggaran 2021 total nilainya melebihi Rp 38 miliar.
Rumah kaca induk disiapkan untuk dapat memaksimalkan kegiatan yang dilakukan kebun anggrek di Kebun Raya Bogor ini seperti kebutuhan eksplorasi tanaman anggrek, perawatan, isolasi tanaman, penyediaan ruang koleksi dan pameran tanaman anggrek yang ada di kebun anggrek. Demikian juga laboratorium kultur jaringan dan bangunan Griya Anggrek sesuai fungsi yang sudah didiskusikan dengan BRIN.
"Melalui penataan kawasan tanaman anggrek oleh Kementerian PUPR ini diharapkan dapat lebih mendukung kebun raya sebagai pelaksana konservasi, penelitian, pendidikan, wisata, dan jasa lingkungan serta menjadi pusat konservasi tumbuhan, penelitian dan wisata edukasi khususnya tanaman anggrek," kata dia.
![]() |
Sementara itu, Tri Handoko mengucapkan apresiasi pada seluruh pihak sehingga Griya Anggrek dapat diresmikan hari ini. Sebelumnya, soft launching Griya Anggrek telah dilakukan selepas pembangunan selesai pada 2021.
"Kita akhirnya dapat meresmikan. Soft launching sudah tahun lalu segera setelah selesai dan segera kita pindahkan anggreknya. Sekarang kita hadirkan Ibu Megawati untuk meresmikan rumah kaca untuk anggrek yang telah dibangun KemenPUPR," ujarnya.
Megawati Soekarnoputri yang juga hadir pada kesempatan itu tampak sumringah melihat koleksi anggrek di Griya Anggrek. Sebagai pecinta tanaman dan pernah menjadi mahasiswa Pertanian, Megawati tahu betul besarnya potensi flora Indonesia.
![]() |
Dalam acara itu, Megawati sempat menyinggung kisah Korea Utara yang terpincut keindahan anggrek Indonesia sampai-sampai digunakan sebagai bunga nasional mereka.
"Bung Karno pernah menyerahkan satu anggrek dendrobium. Diberikan kepada Presiden Kim Il Sung. Saya sudah 3 kali ke Korut, ternyata bunga itu dijadikan bunga bangsa mereka karena mereka tidak punya yang indah seperti itu," kata Megawati.
Ke depannya, Megawati berharap BRIN melalui kebun raya dapat menggenjot konservasi tumbuhan Indonesia. Dia ingin dalam setahun ini, ada banyak gebrakan yang dapat dilakukan.
"Nanti saya datangi BRIDA. Jangan tidur lho ya. Saya gebrak. Satu tahun saya gebrak. Kalau nggak (berhasil) saya pensiun saja," celotehnya.
(pin/sym)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!