Influencer mengamuk di bandara dan menyalahkan petugas atas kegagalannya ke Australian Fashion Week. Dia menilai staf bandara sengaja membuat bagasinya kelebihan hingga gagal terbang.
Adalah Deni Todorovic yang membagikan pengalaman itu. Dilansir dari news.com.au, Sabtu (20/5/2023), masalah itu terjadi di Bandara Melbourne. Dia ketinggalan penerbangan pertama ke Sydney padahal sudah ditunggu rentetan acara di Australian Fashion Week.
Deni, 34 tahun, mengisahkan peristiwa itu bermula ketika sedang mendaftarkan bagasi untuk terbang dengan Jetstar pada hari Senin (15/5). Di saat itu diketahui berat salah satu tas Deni disebut melebihi berat maksimal yang ditentukan.
Deni, yang ditemani oleh ibunya, mengatakan tas mereka kelebihan berat sebesar 10,5 kg, Sehingga, dia harus membayar kelebihan bagasi itu dengan biaya tambahan sebesar USD 100 atau sekitar Rp 1,4 juta.
"Saya mulai berteriak, berteriak, berteriak, berteriak," kata Deni setelah mendarat di Sydney keesokan harinya.
"Dua pria mendekati kami di bandara. Kami bertengkar hebat karena uang USD 100. Saya hampir ditangkap gegara USD 100 f***ing dollar," ujar dia.
Deni yakin sudah menghitung berat bagasinya agar tidak melebihi berat yang sudah ditentukan. Dia mengaitkan kelebihan bagasi itu dengan penilaian petugas bandara kepadanya. Dia menyebut ada fobia kepada dirinya yang seorang nonbiner dari si petugas bandara.
Dikutip dari Transequality, non-biner adalah gender yang mendefinisikan dirinya bukan sebagai perempuan maupun laki-laki. Berdasarkan pengertian itu, nonbiner berarti istilah yang digunakan untuk menggambarkan jenis kelamin yang tidak termasuk dalam salah satu dari dua kategori pria atau wanita
Deni kemudian bilang akibat insiden itu dia dan ibunya ketinggalan pesawat. Dia pun harus menyiapkan kartu permintaan maaf kepada para desainer yang tidak bisa mereka temui.
"Saya tidak berada di Sydney kemarin, karena insiden yang secara hukum tidak boleh saya diskusikan saat ini. Ibu dan bibi saya sebagai saksi mata atas apa yang terjadi," tulis postingan instagram mereka @hellodarlingsmedia.
Menanggapi kasus tersebut, juru bicara Jetstar tegas menyangkal kejadian tersebut bukan karena mereka mendiskriminasi perilaku homofobia dan membuat penumpang ketinggalan penerbangan. Melainkan, mereka mengatakan pelanggan memutuskan untuk tidak terbang.
"Staf bandara kami melakukan semua yang mereka bisa untuk membantu penumpang. Ketika penumpang memutuskan untuk tidak terbang, kami mendukung permintaan itu," kata juru bicara tersebut.
Simak Video "Video: 4 Orang Tewas Akibat Banjir di Australia, 50 Ribu Warga Terisolasi"
(wkn/fem)