Katanya, malu bertanya sesat di jalan tetapi rasa penasaran dari pasangan turis ini berakhir dengan bencana. Mereka masuk daftar hitam imigrasi.
Dilansir dari Vietnam Express, Kamis (25/5/2023), sepasang turis dari Singapura hendak liburan ke Malaysia melalui perjalanan darat. Pasangan itu bernama Abdul Qayyum Rahim bersama istrinya.
Petualangan mereka dimulai pada Sabtu (20/5), melalui check point Tuas menuju Johor Baru. Pasangan itu menunggu selama satu jam di pos pemeriksaan karena hanya dua loket yang dibuka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampai saat itu, semua berjalan sesuai rencana. Atas arahan petugas, mereka membuka penutup paspor dan mendapatkan cap. Di sinilah mimpi buruk dimulai.
"Setelah memeriksa paspor, saya melihat bahwa petugas sengaja meninggalkan halaman kosong di paspor saya. Sementara itu, di paspor istri saya, petugas mencap di halaman 27 kemudian mencoretnya dan mencap ulang di halaman 28 tanpa alasan yang jelas," katanya.
Abdul merasa ada yang tidak beres. Karena penasaran, dia pun bertanya pada petugas tentang prosedur untuk pengaduan terhadap loket.
Dari cerita Abdul, petugas tersebut terlihat emosi dan meninggikan suaranya. Pasangan ini disuruh untuk mengajukan pengaduan secara online.
Masih tidak puas, istri Abdul kembali bertanya beberapa hal tentang langkah-langkah dalam pengajuan online. Tak disangka, tak diduga petugas kian gusar dan merebut paspor pasangan itu dari tangannya.
Pasangan itu dibawa ke kantor lain dan diganjar surat penolakan masuk ke Malaysia!
Tak tanggung-tanggung, mereka masuk daftar hitam Malaysia selama enam bulan ke depan.
Antara kecewa dan bingung, pasangan ini kembali meminta penjelasan mengapa mereka diberi surat tersebut. Tapi, petugas wanita yang saat itu bertugas menolak tanpa menjawab.
"Sebaliknya, dia meninggikan suaranya dan dengan sinis memberi kami pilihan untuk di-blacklist selama enam bulan atau satu tahun. Setelah itu, dia memberi tahu kami bahwa kami dilarang masuk selama enam bulan tanpa alasan yang sah," katanya dalam Facebook.
Saat ini Otoritas Imigrasi Malaysia belum memberikan komentar tentang kejadian tersebut.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour