Pasangan Ini Kompak Keluar Kerja, Lantas Keliling Dunia Naik Van

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pasangan Ini Kompak Keluar Kerja, Lantas Keliling Dunia Naik Van

Weka Kanaka - detikTravel
Kamis, 25 Mei 2023 11:03 WIB
Pasangan keliling dunia dengan van.
Pasangan berkeliling dunia dengan van, relationship goals? (instagram.com/@salty_vanventures)
Jakarta -

Keliling dunia menjadi obsesi sebagian orang. Pasangan ini berjumpa saat liburan, kemudian berlanjut keliling dunia dengan mobil van.

Adalah Marcel Popp (33) dan Vendula Zakova (31) yang melakukan perjalanan keliling dunia bersama dengan sebuah mobil van itu. Dilansir dari Mirror, Kamis (25/5/2023) mereka berkeliling dunia dengan sebuah van yang mereka bangun sendiri. Alih-alih boros, mereka malah menghemat hampir 1.000 poun sterling per bulan atau sekitar Rp 18,4 juta.

Marcel dan Vendula pertama kali bertemu saat sedang berlibur dan jatuh cinta karena kesamaan minat dalam berwisata. Mereka hanya menghabiskan dua hari bersama, lalu berpisah di akhir liburan, tapi tetap menjalin interaksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasangan ini kemudian bertemu kembali sebanyak dua kali, dengan Vendula terbang ke Selandia Baru untuk menemui Marcel. Kemudian, Marcel membalas kunjungannya dengan pergi mengunjungi Vendula di Argentina.

Mereka sama-sama memiliki keinginan kuat untuk keliling dunia. Sering dengan berkembangnya hubungan mereka, akhirnya mereka memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai karyawan. Marcel, yang merupakan insinyur pertambangan, dan Vendula sebagai manajer SDM, memilih berkelana daripada berkutat dengan pekerjaan full time mereka.

ADVERTISEMENT

Sekarang mereka sedang menjelajahi Amerika Selatan dalam perjalanan keliling sejauh 25 ribu mil atau sekitar 40 ribu kilometer. Mereka berbagi pengalaman dan cerita dengan 19.000 pengikut di Instagram.

"Sebagian besar teman kami di rumah tetap tinggal di sana dan agak iri," kata Vendula.

"Marcel dan saya hanya menghabiskan dua hari bersama di Vietnam (tempat kami bertemu) dan kemudian berpisah. Tapi kemudian kami berdua berhenti kerja dan menjual semua yang tidak bisa kami masukkan ke dalam van, dan berangkat keliling Selandia Baru selama tujuh bulan," dia mengisahkan.

Saat ini, mereka menerapkan prinsip hidup minimalis, sehingga tak banyak barang bawaan yang mereka bawa di van. Hanya hal-hal penting, serta beberapa alat hiburan seperti peralatan mancing, menyelam, atau papan selancar.

Setelah petualangan mereka di Selandia Baru pada tahun 2019, mereka memutuskan untuk melakukan upgrade. Mereka mengubah sebuah ambulans bekas Toyota Hiace tahun 2003 menjadi rumah baru mereka sebelum memulai eksplorasi pedesaan di Chile.

Mereka menghabiskan USD 6.000 (Rp 89 juta-an) untuk membeli van tersebut, dengan biaya tambahan dengan harga senilai mobil tersebut untuk mengubahnya jadi rumah punya fungsi seperti rumah. Termasuk pancuran surya, dek atap, dapur, dan lemari es 40 liter.

"Kami memulai perjalanan kami di Santiago de Chile, kami telah melakukan perjalanan sejauh 10.000 km (6.214 mil) ke ujung dunia, Ushuaia, Argentina. Sekarang kami berminat ke bagian lain Amerika Selatan, terutama Bolivia, Brasil, Peru, Ekuador, dan Kolombia," ujar Vendula.

"Kami berpikir perjalanan ini akan memakan waktu sekitar satu tahun dan sekitar 40.000 km (24.854 mil)," kata dia.

Pasangan itu memperkirakan pengeluaran harian mereka lebih irit dari saat ini. Sebelumnya mereka menghabiskan USD 2.500 (Rp 37 juta-an) per bulan untuk sewa dan beragam tagihan, tapi sekarang mereka hanya mengeluarkan USD 600 (Rp 8,9 juta-an) untuk bahan bakar dan $10 (Rp 148 ribu-an) per bulan untuk gas, sehingga menghemat sekitar USD 1.800 (Rp 26,7 juta-an) per bulan.

Selain berkeliling dunia, saat ini mereka tetap bekerja dengan pekerjaan remote. Vendula, yang berasal dari Republik Ceko, sebagai manajer SDM jarak jauh. Sedangkan Marcel, yang berasal dari Selandia Baru, sebagai konsultan pembangunan van, memungkinkan keduanya melakukan perjalanan dan bekerja secara bersamaan.

Halaman berikutnya >>>> Ada Asyiknya, Ada Pula Enggak Asyiknya

Meskipun banyak hal menyenangkan dari kehidupan nomaden mereka, tinggal dalam ruangan seluas 75 kaki persegi diakuinya memang punya tekanan tersendiri, khususnya pada hubungan mereka beberapa waktu.

"Ketika hujan turun selama berhari-hari dan Anda terjebak di dalam, Anda mulai merasa terjadinya kegelisahan dalam van. Anda harus nyaman buang air kecil di toilet van di depan pasangan Anda, berkali-kali dalam sehari," ujar Marcel.

Dia berujar bergerak di ruang kecil untuk dua orang kadang bisa membuat frustasi.

"Anda pasti perlu menerima dan menyesuaikan diri dengan kenyataan bahwa Anda akan tinggal dengan seseorang dalam ruangan yang sangat sempit, pada dasarnya ruangan yang sangat kecil tanpa banyak privasi," dia mengisahkan.

Meskipun kurangnya privasi, kegembiraan dari kehidupan mereka dibandingkan dengan kehidupan sebelumnya pada akhirnya dapat dinikmati oleh pasangan ini.

"Kami menyukai kehidupan minimalis dan ingin terus hidup dengan cara ini," ujar Vendula.

"Dengan sistem tenaga surya off-grid kami yang lengkap, kami tidak perlu membayar tagihan listrik karena kami mengisi daya menggunakan matahari atau alternator saat mengemudi. Yang paling positif adalah hanya butuh dua menit buat menghangatkan van pada musim dingin. Selain itu jika Anda tidak menyukai tempat tinggal Anda, atau jika Anda tidak suka tetangga Anda, Anda bisa pergi saja," ucapnya.

"Keluarga kami senang kami menjalani hidup sesuai keinginan kami dari mana pun kami mau, meskipun mereka selalu ingin kami pulang," ceritanya.

Pasangan ini sekarang tengah merencanakan perjalanan berikutnya, mengelilingi Australia, dengan berinvestasi dalam sebuah van yang baru untuk usaha selanjutnya.

Rincian renovasi van mereka:

Toyota Hiace tahun 2003: uSD 6.000 (Rp 89 juta-an)

Bahan termasuk kayu, perangkat keras, sekrup, kasur, dan pelapisan: USD 3.000 (Rp 44,6 juta-an)

Pemasangan listrik termasuk panel surya 150 watt, deep cycle battery 200AH, pengontrol pengisian, voltage sensitive relay dan inverter 1000 watt seharga USD 1.500 (Rp 22,3 juta-an)

Fasilitas termasuk kulkas, freezer, dan kipas ventilasi: USD 1.500 (Rp 22,3 juta-an)

TOTAL: USD 12.000 (Rp 178,6 juta-an)



Simak Video "Sensasi Keliling Dunia di Agrowisata Bhumi Merapi"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads