Perkampungan masyarakat adat Baduy di Lebak, Banten, dipadati pengunjung selama musim buah durian. Pengunjung memburunya untuk dimakan langsung di lokasi atau dijadikan oleh-oleh.
Pemandangan buah durian sudah terlihat dari Terminal Ciboleger, sebagai tempat terakhir menyimpan kendaraan. Buah duriannya dipajang di warung milik warga setempat di terminal ini.
Pengunjung harus berjalan kaki sedikit dari terminal untuk bisa sampai ke perkampungan Baduy. Di gerbang masuk kampung, pengunjung bisa merasakan aroma durian menyapa indra penciuman. Penampakan buah durian yang tersusun rapih dengan jumlah banyak bisa terlihat di rumah adat Baduy.
"Iya lebih ramai (pengunjung selama musim durian). Masih banyak durennya," kata Warga Baduy bernama Jamal dimintai keterangan, Jumat (26/5/2023).
Jamal mengatakan, durian Baduy memang sudah dikenal banyak orang. Selain karena rasa daging buah yang manis, durian Baduy ditaksir dengan harga terjangkau.
Jamal menjual durian satuan mulai dari Rp 30.000, Rp 35.000, Rp 50.000, sampe yang paling mahal Rp 70.000. Sedangkan untuk harga borongan dia jual lebih murah.
"Borongan sikat habis tanpa memilih besar atau kecil harga rata Rp 25.000 per buah," tuturnya.
Ribuan pengunjung datang ke Baduy
Selama musim durian, ribuan pengunjung diperkirakan datang ke Baduy. Hal ini disampaikan Kepala Bidang Destinasi pada Disbudpar Lebak, Usep Suparno.
Usep mengatakan, pengunjung datang untuk menikmati buah durian Baduy. Durian Baduy jadi daya tarik tersendiri selain tradisi yang masih dianut masyarakatnya.
"Perkiraan mencapai 500 sampai 1.000 wisatawan selama Sabtu-Minggu kemarin," kata Usep dikonfirmasi.
Usep menjelaskan, musim durian di Baduy sudah dimulai dari bulan Februari. Buah durian tumbuh dengan baik karena cuaca dan hujan yang turun secara merata di wilayah hukum adat Baduy.
"Selain dikenal karena pesona budayanya, Baduy memang punya ciri khas lain yaitu buah duren. Apalagi sepanjang tahun pertumbuhan bunga duren terjaga terus. Sepanjang tahun bisa panen beberapa kali, 4-5 kali panen," pungkasnya.
Simak Video "Video: Menelusuri Kampung Kembar di Duren Sawit Jaktim"
(msl/msl)