Air di kanal Venesia, Italia ada yang berubah menjadi hijau terang. Pemerintah setempat telah menemukan penyebabnya.
"Ada bagian Grand Canal yang memiliki air berwarna hijau yang muncul pada hari Minggu. Itu disebabkan oleh bahan kimia yang biasa digunakan dalam konstruksi bawah air untuk membantu mengidentifikasi kebocoran," kata otoritas lingkungan, melansir CNN Rabu (31/5/2023).
Bahan kimia bernama fluorescein itu tidaklah beracun. Masih belum jelas bagaimana zat itu tercecer di kanal, tetapi Badan Lingkungan Hidup Daerah di Venesia (ARPAV) mengatakan mengingat volume yang ada itu tidak mungkin akibbat dari sebuah kecelakaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gumpalan hijau itu pertama kali terlihat oleh warga di dekat Jembatan Rialto pada Minggu pagi waktu setempat. Warna itu tumbuh perlahan sepanjang hari.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas tindakan tersebut. "Polisi setempat sedang menyelidiki sejumlah petunjuk, termasuk aktivis lingkungan," kata juru bicara Kepolisian Venesia kepada CNN.
Hasil tes lebih lanjut diharapkan keluar pada akhir pekan ini, yang dapat membantu mengidentifikasi jumlah pasti kandungan zat itu di dalam air.
Luca Zaia, presiden wilayah Venesia, memperingatkan bahwa aktivis lingkungan dapat melakukan tindakan tiruan.
![]() |
Warna hijau terang itu bersamaan dengan momen perayaan acara perahu Vogalonga, yang diciptakan untuk melawan gerakan ombak dan untuk memulihkan tradisi Venesia. Acara itu juga untuk menyadarkan perhatian terhadap lingkungan dan alam.
Ini bukan pertama kalinya Grand Canal Venesia berubah warna.
Pada tahun 1968 seniman Argentina, NicolΓ‘s GarcΓa Uriburu, mewarnai perairan kanal menjadi hijau dengan pewarna neon yang disebut Fluorescein, selama Venice Biennale.
Langkah ini dirancang untuk membawa perhatian pada isu-isu ekologi dan hubungan antara alam dan peradaban.
Baca juga: Sebenar-benarnya Keadaan di Kota Venesia |
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan