Perburuan aurora di Alaska membuat nasib sekelompok turis ini terancam. Mereka diduga mata-mata karena terlalu dekat dengan fasilitas militer AS.
Dilansir dari USA Today, sekelompok turis China liburan di Alaska, Amerika Serikat. Mereka berkendara melewati pos pemeriksaan keamanan di Fort Wainwright di Fairbanks.
Setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukanlah sebuah drone. Sejujurnya, drone bukanlah barang yang saat liburan. Namun keberadaan mereka yang berada terlalu dekat dengan fasilitas militer patut dicuragi.
Belum lagi, pengakuan mereka yang katanya adalah tersesat.
Menurut perwira Angkatan Darat AS, tidak semua turis di Alaska adalah turis betulan. Sebaliknya, mereka adalah mata-mata asing.
Rincian tentang insiden ini sebagian besar masih dirahasiakan. Namun, pengarahan militer dan informasi yang tersedia untuk umum menjelaskan mengapa Pemerintah China tertarik pada Alaska, di mana kemampuan militer paling canggih dan permainan perang kelas atas Pentagon berada.
Pejabat nomor 2 Pentagon, Kathleen Hicks, keberatan ketika diminta mengomentari dugaan mata-mata China di fasilitas militer di Alaska. Dia mengatakan militer mengambil sejumlah langkah untuk memastikan pangkalan-pangkalan itu aman, tetapi dia tidak memberikan rinciannya.
FBI dan Departemen Kehakiman mengambil alih kasus ini.
Direktur FBI Christopher Wray secara teratur membunyikan alarm tentang spionase yang disponsori pemerintah China, menyalahkan para pemimpin Komunis di sana, bukan warganya atau orang China-Amerika.
Wray memperkirakan bahwa FBI membuka penyelidikan baru terhadap spionase yang disponsori pemerintah China setiap 12 jam.
"Tidak ada keraguan bahwa ancaman jangka panjang terbesar terhadap gagasan bangsa kita, keamanan ekonomi kita, dan keamanan nasional kita adalah yang ditimbulkan oleh pemerintah komunis China," kata Wray dalam pidatonya di bulan April.
David Deptula, seorang pensiunan jenderal Angkatan Udara bintang tiga yang merupakan perwira senior layanan intelijen. Menurutnya, kekhawatiran utama tentang penyusupan di pangkalan militer AS mungkin lebih banyak berkaitan dengan apa yang tertinggal daripada foto yang diambil.
"Mata-mata dapat meninggalkan sensor yang dapat mengambil komunikasi sensitif," ujarDeptula.
Kedutaan Besar China di Washington tidak menanggapi email dan panggilan telepon yang meminta komentar.
Simak Video "Video: Pinisi Tenggelam di Perairan TN Komodo, Angkut 8 Turis Asing"
(bnl/bnl)