Lambat Berterima Kasih ke Penyelamat di Gunung Everest, Pendaki Malaysia Dihujat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Lambat Berterima Kasih ke Penyelamat di Gunung Everest, Pendaki Malaysia Dihujat

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Selasa, 06 Jun 2023 13:07 WIB
Sherpa selamatkan pendaki Malaysia di Gunung Everest
Penyelamatan dari zona kematian Gunung Everest (Foto: CNN)
Jakarta -

Seorang pendaki Malaysia hampir tewas di zona kematian Gunung Everest. Kini, dia dihujani hujatan di media sosial karena dianggap tak tahu terima kasih dan persoalan lain.

Pendaki Malaysia itu bernama T. Ravichandran (58). Di Instagram ia dikenal dengan nama Ravi Everest.

Melihat akun media sosialnya, Selasa (6/6/2023), Ravichandran memang tak langsung menyatakan terima kasih kepada sherpa yang menolongnya, Gelje Sherpa. Barulah di beberapa unggahan kemudian ia menyatakannya dan menyertakan nama Gelje.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari New Straits Times Ravichandran menyampaikan terima kasih itu kepada tim pendukungnya dalam pendakian Gunung Everest itu. Yakni, tim The 14th Peaks Expedition dan Global Rescue, bukan kepada Gelje.

"Seberapa penting tim penyelamat dan penyelamatan heli dalam ekspedisi Everest? Percayalah, ini sangat penting. Saya masih hidup hari ini, karena saya memiliki mitra terbaik dan berdedikasi - Ekspedisi Puncak ke-14 yang dipimpin oleh Tashi Sherpa (dan Sherpa-nya - Mingman) Tendi, Genge Sherpa, Nima Dorjee, Dawa, Nima Tashi, Dipen Bhote dan Global Rescue," kata dia.

ADVERTISEMENT

"Everest tahun sebelumnya terutama 2022 bagus tapi 2023 berat dan memakan banyak korban jiwa," kata pendaki yang sudah tiga kali mencapai puncak tertinggi di dunia itu.

Perdebatan pun muncul di media sosial. Sebab, foto Gelje menggendong Ravichandran beredar luas. Selain itu, dia juga memblokir akun Instagram Gelje Sherpa saat diminta netizen untuk meminta maaf.

Netizen pun semakin ramai menyebut Ravichandran tidak tahu berterima kasih kepada Sherpa Gelje.

[Gambas:Instagram]

Cerita penyelamatan pendaki Malaysia dari sherpa Gelje

Sebelumnya, kisah penyelamatan pendaki Malaysia di zona kematian Gunung Everest disebut sebagai sebuah misi mustahil. Dia menyebut langkah itu merupakan tindakan tersulit dalam hidupnya. Tetapi, Gelje menolongnya.

Saat itu, Gelje Sherpa sedang dalam perjalanan ke puncak gunung tertinggi di dunia. Dia mendampingi pendaki dari China yang menyewanya.

Saat sampai di Balcony yang ada di ketinggian 8.849 mdpl, yang dikenal sebagai zona kematian Gunung Everest, dia melihat seorang pendaki berpegangan pada seutas tali dan tengah kedinginan. Di area itu suhu bisa turun drastis mencapai minus 30 derajat Celcius atau lebih rendah.

Kondisi medan diperparah dengan oksigen yang tipis dan pendaki yang berada dalam kondisi tidak fit lagi.

Gelje memutuskan untuk menghentikan tugasnya mendampingi pendaki China. Dia memilih untuk menyelamatkan Ravichandran.

Dia menggendong Ravichandran dari Balcony ke South Col, sekitar 600 mdpl lebih rendah. South Col adalah sebuah lembah yang terletak di antara puncak Everest dan Lho La Pass di perbatasan Nepal-Tibet. Lembah ini merupakan kamp yang sering digunakan oleh para pendaki saat melakukan pendakian ke puncak Everest.

[Gambas:Instagram]

"Pendaki dari Malaysia itu tidak memiliki apa-apa dan akan mati," kata pemandu gunung Nepal berusia 30 tahun itu kepada Anderson Cooper dari CNN, dikutip Minggu (4/6).

"Tidak ada yang membantunya, tidak ada teman, tidak ada oksigen, tidak ada sherpa bersamanya, tidak ada pemandu. Jadi ini sangat berbahaya baginya," dia menambahkan.

"Pendaki dan pemandu lain hanya fokus pada puncak," katanya.

Setelah sampai di South Col, usai perjalanan enam jam, pemandu lain bergabung untuk menyelamatkan Ravichandran.




(msl/fem)

Hide Ads