Sebuah jet pribadi yang membawa balita mengalami kecelakaan di pegunungan Amerika Serikat. Misteri tragisnya semakin terkuak.
Melansir BBC, Kamis (8/6/2023), pilot jet pribadi yang dikejar jet tempur sebelum jatuh di Virginia terlihat tersungkur di kokpit, lapor media AS.
Jet tempur melihat pilot yang tampaknya tidak sadarkan diri setelah mencegat pesawat, kata para pejabat kepada media termasuk Washington Post dan CNN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilot dan tiga penumpang lainnya tewas dalam kecelakaan hari Minggu. Pesawat Cessna Citation melintasi wilayah udara terlarang di atas Washington DC sebelum jatuh di Virginia.
Pesawat itu menuju ke Long Island dari Tennessee. Ia berbelok tajam ketika mencapai New York sebelum terbang kembali ke selatan menuju asalnya.
Ketika memasuki wilayah udara di atas ibu kota AS, daerah paling dibatasi di negara itu, jet tempur F-16 diizinkan terbang dengan kecepatan supersonik untuk mencegatnya. Ledakan sonik yang keras pun bergema di sekitar wilayah tersebut.
Pilot terdiam selama dua jam terakhir penerbangan dan pesawat akhirnya kehabisan bahan bakar dan jatuh di daerah pegunungan berhutan lebat dekat Montebello di Virginia.
a
![]() |
Jet tempur tak menembak
Tidak jelas mengapa pilot tidak merespon. Pejabat militer yang berbicara tanpa menyebut nama mengatakan pesawat itu tidak ditembak jatuh dan jet tempur tidak menyebabkan kecelakaan itu.
Penyelidik sekarang menyisir pedesaan Virginia untuk menilai serpihan yang dikatakan sangat terfragmentasi. Operasi itu kemungkinan akan memakan waktu berhari-hari.
"Semuanya ada di atas meja sampai kami secara perlahan dan metodis menghapus berbagai komponen dan elemen yang relevan untuk penyelidikan keselamatan ini," kata penyelidik Dewan Keselamatan Transportasi Nasional, Adam Gerhardt.
Sebuah laporan dengan rincian lebih lanjut akan dirilis minggu depan. Laporan akhir tentang insiden fatal tersebut akan dirilis dalam 12 hingga 24 bulan.
Balita tewas dan identitas penumpang lainnya
Empat orang yang meninggal belum secara resmi diidentifikasi. Tapi seseorang yang terkait dengan pesawat tersebut mengatakan bahwa anggota keluarganya ada di dalam pesawat.
John Rumpel (75) yang menjalankan bisnis di Florida yang memiliki pesawat itu, mengatakan kepada New York Times bahwa putrinya, cucu perempuan berusia dua tahun, dan pengasuhnya berada di pesawat bersama pilot.
Dia mengatakan mereka telah kembali ke East Hampton, negara bagian New York, dari rumahnya di Carolina Utara.
"Jet pribadi itu turun dengan kecepatan 20.000 kaki per menit, dan tidak ada yang bisa selamat dari kecelakaan di kecepatan itu," kata Rumpel, yang juga seorang pilot.
Rumpel mengidentifikasi pilot sebagai Jeff Hefner yang katanya telah terbang selama lebih dari lima tahun, berbicara secara terpisah ke Washington Post. Dia belum disebutkan namanya oleh pejabat.
Kemungkinan penyebab anomali
Richard Levy, pensiunan kapten dan instruktur pilot, mengatakan bahwa Cessna mungkin kehilangan tekanan kabin.
Kabin pesawat dapat mengalami penurunan tekanan karena sejumlah alasan, termasuk karena kerusakan mekanis pesawat atau kesalahan pilot.
Dalam kasus ini, Levy mengatakan kabin mungkin telah mengalami penurunan tekanan secara bertahap. Diam-diam tanpa disadari terjadi hipoksia, suatu kondisi di mana tubuh kekurangan kadar oksigen, sampai semuanya terlambat.
Levy mengatakan pilot mungkin telah menyadari pada satu titik bahwa kabin mengalami penurunan tekanan dan kemudian mencoba memutar pesawat dengan pengaturan autopilot. "Setelah itu, asumsi saya pilot kemudian hilang kesadaran," ujarnya.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan