Polisi mengaku kesulitan melacak keberadaan pria berkostum Bondage, Discipline, Submission, dan Dominance (BDSM) yang terikat di bebatuan Coban Glotak, Malang.
Anggota Polsek Wagir bekerja sama dengan Perhutani sudah berusaha menelusuri kawasan sekitar Coban Glotak, namun penelusuran itu masih belum membuahkan hasil.
"Kita bersama petugas Perhutani dan penjaga Coban Glotak sudah melakukan penelusuran di lokasi. Tidak ada temuan," jelas Kapolsek Wagir AKP Ronny Margas, Kamis (8/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ronny mengatakan, sejauh ini bekal polisi adalah keterangan beberapa saksi, mulai dari penjaga hingga perekam video pria berkostum BDSM warna pink tersebut.
"Kami masih mengantongi keterangan dari saksi-saksi. Kita dapat foto dari penjaga juga. Pelaku menggunakan Scoopy, cuman karena terlalu jauh fotonya, nomor pelatnya tidak terlihat jelas. Tapi tetap kami telusuri," terangnya.
Ia juga sudah memberikan imbauan kepada penjaga Coban Glotak. Jika ada seseorang yang sama dengan ciri-ciri pelaku, bisa melapor ke polisi atau melakukan pengamanan terlebih dahulu sebelum petugas berwajib datang.
"Kami sudah berikan imbauan kepada penjaga di sana, jika menemukan orang dengan ciri-ciri yang sama (pria berkostum BDSM) sebisa mungkin tidak dimasukkan dan diamankan terlebih dahulu," ungkap Ronny.
Seperti diberitakan, seorang pria misterius berkostum BDSM layaknya film dewasa ditemukan dalam kondisi tidur telentang terikat rantai di bebatuan Coban Glotak, Malang. Pemandangan itu tentu saja bikin wisatawan merinding. Kepanikan sempat terjadi saat pria itu tiba-tiba bangkit dari bebatuan.
Pria itu mendadak sudah ada di belakang sekelompok wisatawan yang hendak mandi di telaga. Akibat kejadian itu para wisatawan asal Kecamatan Wagir membatalkan niatnya untuk mandi-mandi.
--------
Artikel ini telah naik di detikJatim.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan