Lokasi yang zaman dahulu diduga sebagai permukiman warga Mataram Kuno ditemukan di Klaten. Buktinya bisa dilihat dari penemuan 30 cucukan kendi ini.
Sebanyak 30 cucukan (pucuk tempat keluar air) kendi ditemukan warga di tegalan Dusun Kropakan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Klaten di sebuah sumur kuno. Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan temuan itu menjadi bukti menguatkan ada permukiman kuno di sana.
"Iya ada indikasi hunian kuno di sana," ungkap ketua peneliti Pusat Riset Sejarah dan Pra Sejarah BRIN, Sugeng Riyanto, Sabtu (10/6/2023) siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sugeng menyatakan kajian terus dilakukan. Tetapi belum bisa disimpulkan strata masyarakat yang bermukim di dusun itu sebelumnya.
"Belum bisa dijelaskan karena yang ditemukan cuma pecahannya. Yang ditemukan pecahan cucuk (cerat) dan leher kendi," jelas Sugeng.
Pegiat Cagar Budaya Klaten, Hari Wahyudi menjelaskan sejak ditemukan sumur peninggalan Mataram kuno di Dusun Kropakan terus ditemukan banyak benda. Total ada 30 cucukan kendi.
"Sejak ditemukan sumur kuno di dusun Kropakan hingga saat ini sudah ditemukan 30 cucukan kendi gerabah. Itu mengindikasikan di Situs Kropakan dulu setidaknya terdapat 30 tempat hunian pada masa Mataram Kuno," papar Hari saat dikonfirmasi.
Hari yang selama ini sering mendampingi warga Kropakan itu menuturkan dugaan permukiman semakin kuat. Pertimbangannya setiap rumah memiliki kendi.
"Dengan pertimbangan setiap rumah memiliki satu buah kendi. Juga ditemukan manik-manik," lanjut Hari.
Menurut Hari, manik-manik merupakan salah satu perhiasan yang dipergunakan oleh masyarakat Jawa Kuno. Manik- manik penanda strata sosial dan dijadikan bekal kubur.
"Juga dijadikan bekal kubur. Termasuk dipergunakan menjadi salah satu dari benda dalam wadah peripih," imbuh Hari.
Dari temuan itu, imbuh Hari, Dusun Kropakan merupakan bekas permukiman kuno dari masa Mataram kuno.
"Iya sementara masih kesimpulan awal situs Kropakan merupakan bekas pemukiman kuno dari masa Mataram Kuno tapi belum menyimpulkan jenjang strata masyarakatnya yang dulu tinggal," imbuh Hari.
Diberitakan sebelumnya, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) turun tangan mengecek temuan sumur kuno di Dusun Kropakan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Klaten. BRIN menyimpulkan ada kemiripan temuan dengan situs Liyangan, Temanggung.
"Ada kemiripan dengan di Liyangan (situs Liyangan, Temanggung). Banyak yang ditemukan sama dengan yang ditemukan di Liyangan," ungkap peneliti Pusat Riset Arkeologi Sejarah dan Pra Sejarah BRIN, Baskoro Daru Tjahjono, Senin (30/1).
Dari pengecekan itu, lanjutnya, temuan itu diduga dari era Mataram kuno. Lokasi merupakan bekas perdusunan masa Mataram kuno.
"Lebih kepada bekas perdusunan atau permukiman Mataram kuno. Temuannya termasuk lengkap, ada sumur, gerabah, keramik, pipisan, manik-manik, dan lainnya," terangnya.
-----
Artikel ini telah naik di detikJateng.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!