Tinggal di dalam laut selama 100 hari, Joseph Dituri menarik perhatian dunia. Siapakah dia sebenarnya?
Selama 100 hari Joseph Dituri tinggal di Jules Undersea Lodge yang terendam di bawah laut sedalam 30 kaki (9,14 meter) dan berlokasi di laguna Key Largo, Florida, Amerika Serikat (AS).
Dituri hidup di dalam kapal Key Largo seluas 100 kaki persegi atau sekitar kurang dari 10 meter. Profesor ini memutuskan untuk hidup di bawah air untuk mempelajari bagaimana tubuh manusia merespons paparan jangka panjang dari tekanan habitat bawah air.
Berikut fakta tentang Dituri si Aquaman:
1. Mantan Perwira Angkatan Laut
Dituri memiliki kemampuan menyelam profesional dan dapat bertahan tinggal di bawah laut dalam waktu yang lama bukan tiba-tiba. Dia terlatih sebagai seorang perwira Angkatan Laut.
Mengutip Tekdiveusa, Joseph mendaftar di Angkatan Laut AS sejak tahun 1985. Ia bertugas dalam dinas aktif di berbagai kapal dan stasiun pantai yang terlibat dalam penyelaman saturasi dan perbaikan kapal.
Dia sempat menjadi petugas selam di Mobile Diving and Salvage Unit One dan Petugas Operasi dan Penyelamatan di kapal USS Salvor. Sedangkan jabatan terakhirnya di Angkatan Laut AS adalah menjadi Komando Operasi Khusus dalam Special Operations Research Development and Acquisition Center Program Executive Officer.
"Saya pikir saya akan melakukan hal seperti ini selama 10 tahun terakhir. Saya adalah seorang perwira penyelam Angkatan Laut selama 28 tahun," kata dia.
"Saya pensiun dari itu dan saya ingin menjalani hidup saya di laut karena menurut saya ini adalah langkah penting untuk umat manusia," jelasnya.
2. Profesor Teknik Biomedis
Joseph Dituri adalah doktor dan profesor di bidang Teknik Biomedis. Dia mendapatkan predikat Dr. Deep Sea dari rekan-rekannya. Kini, dia seorang pengajar di Universitas South Florida.
Tak hanya berdiam diri di dalam laut selama 100 hari, Dituri juga melakukan eksperimen dan pengukuran harian untuk memantau bagaimana tubuhnya merespons peningkatan tekanan dari waktu ke waktu. Bahkan, dia sempat bertemu secara daring dengan beberapa ribu siswa dari 12 negara, mengajar kursus USF, dan menyambut lebih dari 60 pengunjung ke tempat tersebut.
"Bagian yang paling memuaskan dari hal ini adalah interaksi dengan hampir 5.000 mahasiswa dan membuat mereka peduli untuk melestarikan, melindungi, dan meremajakan lingkungan laut kita," kata Dituri, seperti dikutip dari AP, Selasa (13/6/2023).
3. Sosok yang ambisius dan penuh ingin tahu
Kendati telah memecahkan rekor, tapi tujuan ia tinggal di dalam sana bukan soal mencapai rekor tersebut. Dia bertekad untuk mewujudkan ambisi pribadi untuk meneliti dan melakukan eksperimen.
"Ini bukan tentang rekor, Ini adalah tentang memperluas toleransi manusia terhadap dunia bawah laut dan lingkungan yang terisolasi, terbatas, dan ekstrem," kata Dituri.
Dia menjelaskan bahwa dengan menggunakan dirinya sebagai eksperimen sains akan membantu lebih jauh penelitiannya tentang terapi oksigen hiperbarik. Metode itu diyakini dapat digunakan untuk mengobati cedera otak traumatis dan spektrum penyakit yang luas.
Selain itu, menurutnya, penelitiannya juga akan berguna untuk mempersiapkan astronot dengan lebih baik untuk perjalanan luar angkasa yang lebih lama.
"Saya sudah menyusut setidaknya setengah inci (karena tekanan)," kata Dituri kepada FOX13.
Baca juga: Pecah Rekor! 100 Hari Hidup di Bawah Laut |
Simak Video "Soal Masa Depan Jason Momoa di 'Aquaman'"
(wkn/fem)