Terpilih mewakili Indonesia ke Jejaring Kota Kreatif UNESCO 2023 di bidang seni media, Depok pun bersiap. Apa modalnya?
Depok jadi salah satu dari dua kota yang akan mewakili Indonesia ke ajang Jejaring Kota Kreatif UNESCO atau UNESCO Creative City Network (UCCN) 2023. Depok mewakili Indonesia dalam kategori seni media (media arts).
Pada ajang UCCN, diketahui setiap negara hanya dibatasi mengirimkan maksimal dua kota untuk jadi perwakilan. Ini merupakan kesempatan berharga bagi kota yang terpilih, karena akan menjadi wajah Indonesia di kancah internasional dan juga dapat berjejaring dengan kota-kota dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Majunya Depok sebagai perwakilan ke UCCN tahun ini diiringi keraguan sejumlah pihak. Cibiran tersebut bagi muncul karena Kota Depok kerap kali menuai kontroversi dari hal-hal yang tidak biasa.
Selain itu, sebagai wakil seni media dan jejaring kota kreatif yang sebelumnya dimiliki Bandung dan Jakarta, Depok dinilai belum memiliki modal cukup untuk bersaing di ajang internasional di seni media.
Depok merespons dengan rileks. Pemerintah Kota Depok menyebutkan tengah berusaha keras menyiapkan diri. Caranya, berkolaborasi dengan berbagai pihak agar sukses di ajang UCCN.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Depok, Dadang Wihana, menjelaskan seni media di Depok sudah tumbuh dan berkembang sejak lama.
"Potensi yang kita miliki adalah sejumlah startup dari semua bidang. Startup kita itu baik tingkat lokal, nasional, bahkan yang sudah go internasional. Kita juga memiliki sanggar seni yang sudah go internasional yang memang secara desain sudah memenuhi unsur media art, termasuk juga dari sisi kurikulum di sekolah, jadi dari hulu hingga hilir," kata Dadang saat dihubungi detikTravel, Jumat (16/6/2023).
Berikut modal Depok untuk tampil di ajang Jejaring Kota Kreatif UNESCO 2023:
1. Pendidikan
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Depok, Dadang Wihana, menjelaskan di sektor pendidikan misalnya, Depok memiliki sekolah yang mengajarkan kurikulum media art, seperti di Madrasah Technonatura. Sekolah ini Dadang sebut telah bekerjasama dengan lembaga internasional dalam hal teknologi.
Selain itu ia juga menjelaskan bahwa yang jadi kekuatan Depok adalah kolaborasi Depok dengan multi sektor, baik swasta maupun lembaga pendidikan.
"Universitas Indonesia misalnya, dengan jurusan arsitektur kita sedang menggarap kawasan Depok Lama jadi kawasan heritage. Selain itu, inkubasi bisnisnya kita kerjasama dengan Universitas Pembangunan Nasional untuk pembuatan cloud kitchen," kata dia.
Masih dalam aspek pendidikan, ia menyebut bahwa pemerintah akan menyusun konsep smart culture, yang isinya terkait bagaimana membangun seni media menjadi kultur pada berbagai jenjang di sekolah.
2. Startup Industri
Selain itu ia menyebutkan bahwa Depok punya ekosistem startup yang bagus dan telah tumbuh sejak lama. Oleh karenanya, mereka akan mendukung industri ini untuk terus berkembang.
"Kita juga akan membuat program terkait dengan mall startup. Itu nanti jadi tempat menghimpun bagi pencipta seni media art. Mungkin itu dalam waktu empat tahun ke depan," katanya.
Selain itu, rencananya akan dibangun pula creative hub yakni ruang kreasi masyarakat yang akan dibangun di Grand Depok City. Sedangkan untuk di tahun ini rencananya akan dibangun juga Depok Open Space di depan balai Kota Depok.
"Di antara itu Startup yang mengandung unsur budaya. Jadi tidak hanya startup saja, tapi ada kulturnya," ujarnya.
3. Kolaborasi Internasional
Mengikuti ajang UCCN artinya Depok siap bersaing dan menjalin koneksi dengan berbagai kota di Dunia.
Dadang menjelaskan bahwa mereka akan mencoba membuka jejaring dengan kota seperti Lyon di Perancis, atau Utrecht di Belanda. Dia juga menyebut kawasan Depok Lama juga telah beberapa kali dikunjungi oleh Kedubes Belanda.
4. Ekonomi Kreatif
Dalam upaya meningkatkan ekonomi kreatif, ia juga menjelaskan bahwa akan membangun beberapa cloud kitchen. Tempat tersebut nantinya akan dibuat di beberapa bekas gedung pemerintahan yang sudah tidak terpakai.
5. Peraturan Daerah Berkelanjutan
Selain itu menurutnya yang akan mendukung upaya Depok menuju UCCN tahun ini adalah dalam aspek kebijakan yang berkelanjutan. Hal tersebut karena aspek ini dinilai jadi salah satu hal terpenting.
"Karena media art ini berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan, jadi kita sudah ada perda green city, perda pohon juga, jadi ketika orang akan menebang pohon maka ia harus menggantinya. Bahkan, isu-isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan banyak di digitalisasi dalam bentuk aplikasi," kata dia.
(wkn/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Sound Horeg Guncang Karnaval Urek Urek Malang
Status Global Geopark Danau Toba di Ujung Tanduk