Jadi Perwakilan ke UNESCO, Depok Sebut Ekosistem Sudah dari Hulu ke Hilir

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Jadi Perwakilan ke UNESCO, Depok Sebut Ekosistem Sudah dari Hulu ke Hilir

Weka Kanaka - detikTravel
Jumat, 16 Jun 2023 08:05 WIB
Pengendara sudah bisa melintasi Underpass Dewi Sartika di Kota Depok, Jawa Barat. Kini, pengguna jalan tidak perlu bermacet ria melewati perlintasan rel kereta.
Jalanan di Depok. (Andhika Prasetia)
Depok -

Kota Depok percaya diri mewakili Indonesia di Jejaring Kota Kreatif UNESCO 2023. Pemkot Depok menyebut telah memiliki ekosistem yang menunjang dari hulu hingga hilir.

Ajang Jejaring Kota Kreatif UNESCO atau UNESCO Creative City Network (UCCN) kembali dibuka. Kali ini Depok bersama Surakarta menjadi perwakilan Indonesia dalam ajang dunia tersebut.

Kota Depok mewakilkan Indonesia dalam kategori media arts atau seni media pada gelaran itu. Depok mengklaim sudah lama mengembangkan unsur seni media itu dan bahkan sudah mengalir dari hulu ke hilir, yakni dari level pendidikan sekolah, universitas, hingga berbagai komunitas yang ada di Kota Depok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Depok, Dadang Wihana, menyebut bahwa potensi yang dimiliki Kota Depok dalam ajang itu adalah ekosistem startup, kesenian, hingga kurikulum di berbagai tingkatan sekolah.

"Potensi yang kita miliki adalah sejumlah startup dari semua bidang. Startup kita itu baik tingkat lokal, nasional, bahkan yang sudah go internasional. Kita juga memiliki sanggar seni yang sudah go internasional yang memang secara desain sudah memenuhi unsur media arts, termasuk juga dari sisi kurikulum di sekolah, jadi dari hulu hingga hilir," kata Dadang saat dihubungi detikTravel, Kamis (15/6/2023).

ADVERTISEMENT

Ia mencontohkan bahwa terdapat sekolah di Depok yang telah jadi sekolah percontohan karena mengedepankan teknologi modern dan mengajarkan unsur media arts dalam pembelajarannya. Bahkan, sekolah ini disebut telah bekerja sama dengan berbagai pihak internasional.

"Kami memiliki sekolah contoh yakni sekolah madrasah technonatura, sekolah itu mengajarkan kurikulum media arts. Bahkan mereka sudah bekerja sama dengan lembaga internasional dan sebagian gurunya jadi mentor di Amerika. Bahkan, mereka jadi satu-satunya sekolah atau lembaga yang memiliki kewenangan seleksi robotik tingkat nasional yang akan dimajukan ke level dunia," kata dia.

Ia juga mencontohkan bahwa di tingkat sekolah negeri terdapat juga SMPN 1 Kota Depok yang membuat seni budaya sebagai aspek unggulannya dan memadukannya dengan aspek media arts.

Sementara itu, di sektor pendidikan tinggi, ia menyebut banyaknya kampus di Depok membuat kolaborasi antara akademisi dan pemerintah jadi terjalin dengan mudah.

"Universitas Pembangunan Negara (UPN) saat ini bekerjasama dengan pemerintah kota Depok memanfaatkan media arts ini dalam sektor gastronomi. Pemerintah kota Depok bekerja sama dengan UPN dengan mengembangkan cloud kitchen. Di situ masuk unsur desainnya, unsur aplikasinya, unsur fotografi-nya, unsur gastronomi-nya," katanya.

Dari sisi budaya, pihak pemerintah Kota Depok disebut telah bekerja sama dengan Universitas Indonesia untuk menggarap kawasan Depok Lama untuk jadi kawasan heritage.

Kemudian, di sisi komunitas, pemerintah mengedepankan ekosistem startup yang telah lama berkembang. Dadang menyebut bahwa pemerintah kota telah bekerja sama dengan Kode Creative Hub, yakni tempat pelatihan sekaligus inkubator untuk memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan ide dan bisnis rintisan.

Dalam kaitannya dengan bidang media arts yang jadi fokus Depok di UCCN 2023, Dadang menjelaskan bahwa membangun startup juga memiliki berbagai unsur seni di dalamnya.

"Membangun startup itu banyak unsur art-nya, yaitu dari sisi tempat inkubator maupun pelatihan. Dari sisi implementasi di lapangan. Banyak sekali startup yang membuat aplikasi atau game developer yang bermacam-macam, bisa dipakai untuk ekonomi, sosial, dan lain-lain," kata dia.

Dadang juga menjelaskan bahwa pemerintah akan mengerjakan program smart culture, yakni upaya pembangunan seni media menjadi kultur di berbagai tingkatan sekolah.




(wkn/fem)

Hide Ads