Segera Kursi Roda Masuk Kabin dan Menyatu dengan Pesawat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Segera Kursi Roda Masuk Kabin dan Menyatu dengan Pesawat

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Senin, 19 Jun 2023 12:35 WIB
Konversi kursi roda pesawat
Foto: CNN
Jakarta -

Inovasi kabin terus berkembang. Terbaru, ada perkenalan pengguna kursi roda tak perlu turun dan menyatu dengan pesawat.

Melansir CNN, Senin (19/6/2023), pengguna kursi roda sangat bersemangat melihat desain kursi pesawat Delta yang baru. Kursi konsep itu memungkinkan pengguna kursi roda untuk tetap di kursi mereka sendiri selama penerbangan.

Adalah anak perusahaan dari maskapai penerbangan AS Delta yang mencetuskannya. Traveler disabilitas yang rajin terbang, Cory Lee, telah melihat prototipe yang didemonstrasikan oleh Delta Flight Products (DFP).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peluncurannya di Aircraft Interiors Expo (AIX) di Hamburg, Jerman, sebuah simposium yang menyoroti inovasi kabin pesawat.

Konversi kursi roda pesawatKonversi kursi roda pesawat (Foto: CNN)

Konsep DFP yakni mengonversi kursi pesawat tradisional. Kursi bawaan dapat dilipat untuk memungkinkan kursi roda dipasang ke dalamnya.

ADVERTISEMENT

Kursi roda akan dipasang ke dalam sistem kursi pesawat yang sudah ada. Jadi tidak ada perubahan struktural pada pesawat dalam prosesnya.

Saat kursi dalam mode kursi roda, penumpang masih dapat menggunakan meja baki. Bagian tengah kursi yang menampung meja baki dapat dinaikkan ke ketinggian yang sesuai saat konversi kursi dilakukan.

Rick Salanitri, presiden DFP, mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk membuat konversi menjadi lancar.

Meski masih berupa prototipe, desainnya sudah menghasilkan gebrakan yang signifikan di kalangan pengguna kursi roda yang bisa menjadi pelanggan potensial.

Diharapkan konsep tersebut dapat memasuki penggunaan komersial dalam waktu 18 bulan jika lolos pengujian dan diadopsi oleh maskapai penerbangan.

Konversi kursi roda pesawatKonversi kursi roda pesawat (Foto: CNN)

"Selama beberapa dekade, penyandang disabilitas telah berjuang melakukan penerbangan yang lebih mudah diakses, dan ini terasa seperti langkah besar menuju inklusivitas nyata," kata Lee.

Lee mengunjungi 43 negara dan terus bertambah. Ia mendokumentasikan petualangannya di blog dan mengatakan saat ini perjalanan udara masih sangat sulit baginya.

Karena, maskapai biasanya tidak dapat mengakomodasi kursi bertenaga listrik. Lalu, Lee harus menggunakan kursi non-listrik milik bandara yang tidak dapat dia kendalikan sendiri.

Ketidaknyamanan ini berlanjut saat dia naik pesawat dan harus diangkat oleh staf ke kursi roda lorong, lalu kembali ke kursi pesawat.




(msl/msl)

Hide Ads