Bawa-bawa Detektor Logam, Pemburu Harta Karun Incar Situs di Klaten?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bawa-bawa Detektor Logam, Pemburu Harta Karun Incar Situs di Klaten?

Achmad Hussein Syauqi - detikTravel
Senin, 19 Jun 2023 16:05 WIB
Sumur kuno di Dusun Kropakan, Desa Mranggen Kecamatan Jatinom, Klaten. Foto diunggah Minggu (5/2/2023).
Foto: Situs Kropakan di Klaten (Pradito Rida Pertana/detikJateng)
Klaten -

Warga Dusun Kropakan di Klaten tengah was-was dengan kemunculan orang asing yang membawa-bawa detektor logam. Mereka diduga para pemburu harta karun.

Kecurigaan warga dusun Kropakan di Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Klaten itu bermula ketika mereka memergoki tiga orang tidak dikenal di selatan dusun yang sedang melihat situs batu Yoni sambil membawa-bawa detektor logam.

"Memang benar ada tiga orang, tapi ada di situs Desa Gatak (selatan Dusun Kropakan). Saya mau berangkat kerja ketemu tiga orang bawa metal detector," papar Ketua Pemuda RW 14 Dusun Kropakan, Desa Mranggen, Pupun Prasetya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga orang tersebut, terang Pupun, terdiri dari dua orang yang membawa detektor logam dan satu orang lagi menunggu di tepi jalan. Dua orang itu berkeliling di sekitar situs tersebut.

"Dua orang keliling-keliling, yang satu menunggu. Saya balik tak tanya dari mana katanya dari Salatiga. Saya tanya izin, katanya belum izin, lalu saya minta berhenti," papar Pupun.

ADVERTISEMENT

Setelah itu, kata Pupun, dirinya melaporkan ke balai desa Gatak, Kecamatan Ngawen. Yang ditakutkan tiga orang itu juga mengincar situs Kropakan yang sudah diteliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

"Mereka juga tahu Kropakan karena bertanya ke saya boleh tidak ke Kropakan, saya bilang tidak boleh, karena saya yang bertanggungjawab dan sedang diteliti BRIN," papar Pupun.

Untuk antisipasi, sambung Pupun, di grup RW Dusun Kropakan pesan ke warga jika ada orang bawa metal detektor dan cari emas agar diwaspadai. Jika perlu ditangkap dan dibawa ke rumahnya.

"Saya suruh nangkap dan dibawa ke rumah saya. Tiga orang tidak berseragam, sepertinya ya mencari emas, karena bawa detektor logam di lokasi situs. Cuma sayang tidak sempat saya minta KTP," imbuh Pupun.

Kades Gatak, Kecamatan Ngawen, Agus Budi Santoso membenarkan ada laporan warga tersebut. Namun saat dicek perangkat desa, tiga orang tersebut sudah pergi.

"Setelah saya cek ke lokasi orangnya sudah tidak ada atau pergi. Kata orang Kropakan tersebut katanya juga sudah diingatkan kalo suruh laporan ke pemerintah desa," jelas Agus saat diminta konfirmasi detikJateng.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 30 cucukan (pucuk tempat keluar air) kendi ditemukan warga di tegalan Dusun Kropakan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Klaten sejak ditemukan sebuah sumur kuno. Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan temuan itu menjadi bukti menguatkan ada permukiman kuno.

"Iya ada indikasi hunian kuno di sana," ungkap ketua peneliti Pusat Riset Sejarah dan Pra Sejarah BRIN, Sugeng Riyanto, Sabtu (10/6) siang.

Sugeng menyatakan kajian terus dilakukan. Tetapi belum bisa disimpulkan strata masyarakat yang bermukim di dusun itu sebelumnya.

"Belum bisa dijelaskan karena yang ditemukan cuma pecahannya. Yang ditemukan pecahan cucuk (cerat) dan leher kendi," jelas Sugeng.

--------

Artikel ini telah naik di detikJateng.




(wsw/wsw)

Hide Ads