Kapal selam wisata Ekspedisi Bangkai Titanic yang hilang, ternyata menyelam tanpa izin badan pengawas. Penumpang harus tandatangani surat pernyataan.
Kapal selam yang digunakan untuk ekspedisi wisata ke bangkai kapal Titanic ternyata menyelam tanpa ada izin badan pengawas mana pun. Bahkan, para penumpang harus menandatangani surat pernyataan terlebih dulu, sebelum melakukan perjalanan senilai 250 ribu USD, atau sekitar Rp 3,75 miliar.
Dilansir dari Dailystar, Selasa (20/6/2023), sebuah pencarian diluncurkan untuk kapal OceanGate Explorations 'Titan' setelah kapal tersebut hilang kontak pada hari Minggu pagi (18/6). Ekspedisi ini diyakini telah diluncurkan dari Newfoundland, Kanada sejak hari Sabtu (17 Juni).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reporter CBS Sunday Morning, David Pogue, sempat merasakan sensasi perjalanan naik kapal ini. Namun ia turut mengalami kendala pada perjalanannya. Ia bahkan mengklaim bahwa kapal selam tersebut tampaknya telah diimprovisasi dari suku cadang yang (umum) tersedia di pasaran.
"Tidak lebih besar dari sebuah mobil van," ujarnya ketika menggambarkan kapal selam ini.
Ia menyebut bahwa alat ini dikemudikan oleh pengendali video game, pencahayaannya dibeli dari toko perlengkapan berkemah, dan menggunakan pipa konstruksi sebagai pemberat.
Bahkan ia juga mengingat bahwa terdapat surat pernyataan yang menyebut kapal tersebut merupakan proyek eksperimental dan penuh resiko, bahkan bisa mengakibatkan kematian.
"Kapal eksperimental ini belum disetujui atau disertifikasi oleh badan pengatur mana pun, dan dapat mengakibatkan cedera fisik, trauma emosional, atau kematian," ujarnya saat menceritakan isi surat pernyataan terkait kapal itu.
Pogue mengatakan, bahwa di musim panas lalu dia sempat jadi bagian pelayaran OceanGate Explorations. Namun ia juga sempat mengalami kehilangan komunikasi dengan kapal induk selama dua setengah jam.
"Tidak ada GPS di bawah air, jadi kapal di permukaan seharusnya memandu kapal menuju bangkai kapal dengan mengirimkan pesan teks. Namun dalam penyelaman ini, komunikasi entah bagaimana terputus. Kapal selam tidak pernah menemukan bangkai kapal," ceritanya.
"Kami tersesat selama dua setengah jam," dia menambahkan.
CEO OceanGate, Stockton Rush, mengatakan bahwa kapal selam ini dirancang dengan bantuan dari NASA, Boeing, dan para ahli dari University of Washington.
Rush juga diyakini jadi satu dari lima penumpang kapal yang sampai sekarang masih belum ditemukan keberadaannya. Penumpang lainnya adalah penjelajah miliarder Inggris Hamish Harding, anggota dewan Prince's Trust Shahzada Dawood, putranya Sulaiman Dawood, dan penjelajah Perancis Paul-Henri Nargeolet.
Penjaga pantai AS mengatakan pada hari Senin (19/6) bahwa kapal tersebut hanya memiliki 96 jam udara tersisa.
Kapal selam wisata itu ditujukan untuk menyelam ke kedalaman 12,5 ribu kaki di bawah air. Mereka menuju ke dasar laut tempat bangkai kapal Titanic diyakini berada. Namun naas, baru dua jam perjalanan, mereka harus kehilangan komunikasi dengan kapal induk.
Bangkai kapal tersebut berjarak 370 mil dari Newfoundland dan berada di perairan Amerika Serikat.
(wkn/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum