Kegiatan kemah yang digelar SMP Muhammadiyah 1 Wates di Bumi Perkemahan Secang mendadak berubah jadi horor. Sejumlah siswa dilaporkan mengalami kesurupan.
Pihak sekolah menduga kesurupan massal itu dipicu karena ada beberapa siswa yang sempat tampil dalam pentas Jathilan atau kuda lumping di luar kegiatan kemah.
"Ada juga yang berdampak karena ada yang baru saja mengikuti kegiatan pentas Jathilan. Sehingga dari lokasi pentas menuju kemah itu kemungkinan masih ada 'sisa-sisa' yang kebawa ke sini," ucap Kepala SMP Muhammadiyah 1 Wates, Agus Wiratno, saat ditemui di Bumi Perkemahan Secang, Kulon Progo, Senin (19/6) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dugaan ini diperkuat dengan kondisi tiga siswa yang sebelumnya ikut pentas Jathilan itu turut menjadi peserta kamping yang kesurupan. Bahkan, untuk menangani tiga siswa tersebut, pawang Jathilan sampai didatangkan ke lokasi kemah.
"Sampai semalam itu ada pawang yang bilang 'waduh bocahku telu-telune kena kabeh' (Waduh anakku tiga-tiganya kena semua)," ucap Agus.
Faktor lain yang diduga jadi pemicu kesurupan menurut Agus yaitu kondisi peserta kemping yang kelelahan. Sebelumnya sebanyak 130 peserta yang terdiri dari 80 siswa kelas 7 dan 50 siswa kelas 8 itu menjalani serangkaian kegiatan perkemahan yang padat sejak Sabtu (17/6) lalu.
"Yang jelas karena kondisi siswa yang sudah letih. Kemudian makannya kurang teratur sehingga ada kecenderungan lapar kemudian ngantuk juga, Sehingga pikiran menjadi blank, kosong jadi terjadilah yang semalam itu. Totalnya ada enam siswa, putra putri," ujarnya.
Sementara itu salah satu warga, Winny (40) mengaku sempat melihat salah satu siswa kesurupan yang menari Jathilan. Dia pun turut berupaya menenangkan siswa tersebut.
"Pas itu saya sempat coba berkomunikasi dengan salah satu siswa yang kesurupannya nari-nari. Dia sedikit sadar karena pas saya tanya namanya mau menjawab, tapi suaranya itu aneh agak mendesis gitu," ujarnya.
Bumi Perkemahan Secang Dikenal Angker
Menurut warga setempat bernama Winny, kawasan Bumi Perkemahan Secang tergolong wingit alias angker. Masyarakat sekitar percaya area ini banyak dihuni makhluk gaib. Winny mengatakan, sore sebelum peristiwa itu terjadi sudah ada gangguan mistis yang dialami para siswa.
"Ada yang cerita sempat lihat sosok putih gitu di kamar mandi. Terus juga ada yang lihat sosok nggak jelas di sungai samping sini," jelasnya.
Bahkan ada siswa yang heran kenapa Winny berani berjualan di lokasi tersebut. "Karena katanya di belakang warung saya ada sosok gaib," kata Winny.
Winny menyebut kejadian semacam ini bukan yang pertama. Beberapa tahun sebelumnya kasus serupa pernah terjadi dan lebih parah.
"Sebelum ini juga pernah, malah lebih parah. Kalau nggak salah itu sampai 40-an orang yang kena," ujarnya.
Sebagai gambaran, Bumi Perkemahan Secang ini berupa lapangan sepak bola yang sekelilingnya tertutup rerimbunan pohon. Pada sisi selatan area ini merupakan kawasan permukiman. Sedangkan sisi utara berupa hamparan sawah yang dipisahkan oleh sungai kecil.
-------
Artikel ini telah naik di detikJateng.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom