Kegiatan kemping yang harusnya menyenangkan, berubah jadi menyeramkan, ketika siswa satu sekolah di Kulon Progo mengalami kesurupan massal.
Kegiatan kemping yang dilakukan SMP Muhammadiyah 1 Wates di Bumi Perkemahan Secang, Sendangsari, Pengasih, Kulon Progo berubah jadi horor, setelah beberapa siswa dilaporkan mengalami kesurupan.
Sejumlah ambulans pun didatangkan. Warga setempat pun menyeritakan kengerian saat peristiwa itu terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Panik banget, Mas. Banyak teriakan di mana-mana. Terus ada yang nari-nari enggak jelas gitu. Banyak ambulans yang datang. Warga sekitar juga ramai ke sini ikut bantu," kata Winny (40) salah satu warga Secang di lokasi kejadian, Senin (19/6/2023) lalu.
Winny saat itu sedang berjualan di pinggir lapangan area Bumi Perkemahan Secang. Dia menyaksikan kepanikan peserta kemah dan warga saat peristiwa kesurupan itu terjadi. Dia juga turut membantu menenangkan salah satu siswa yang kesurupan.
"Pas itu saya sempat coba berkomunikasi dengan salah satu siswa yang kesurupannya nari-nari. Dia sedikit sadar karena pas saya tanya namanya mau menjawab, tapi suaranya aneh, agak mendesis gitu," ujarnya.
Winny mengatakan kondisi panik itu berlangsung cukup lama. Sebagian siswa yang kesurupan dilarikan ke masjid terdekat. Ada pula yang ditangani langsung oleh warga di lokasi.
"Situasi baru kondusif pas malam harinya," ucapnya.
Bumi Perkemahan Secang Terkenal Angker
Menurut Winny, kawasan Bumi Perkemahan Secang tergolong wingit alias angker. Masyarakat sekitar percaya area ini banyak dihuni makhluk gaib. Karena itu siapa pun yang beraktivitas di sini harus menjaga perilakunya.
Sebagai gambaran, bumi perkemahan yang berjarak sekitar 5 km dari kota Wates ini berupa lapangan sepak bola yang sekelilingnya tertutup rerimbunan pohon. Pada sisi selatan merupakan kawasan permukiman. Sedangkan sisi utara berupa hamparan sawah yang dipisahkan oleh sungai kecil.
Winny mengatakan, sore sebelum peristiwa itu terjadi sudah ada gangguan mistis yang dialami para siswa.
"Ada yang cerita sempat lihat sosok putih gitu di kamar mandi. Terus juga ada yang lihat sosok nggak jelas di sungai samping sini," jelasnya.
Bahkan ada siswa yang heran kenapa Winny berani berjualan di lokasi tersebut. "Karena katanya di belakang warung saya ada sosok gaib," kata Winny.
Winny menyebut kejadian semacam ini bukan yang pertama. Beberapa tahun sebelumnya kasus serupa pernah terjadi dan lebih parah.
"Sebelum ini juga pernah, malah lebih parah. Kalau nggak salah itu sampai 40-an orang yang kena," ujarnya.
Pihak SMP Muhammadiyah 1 Wates Buka Suara
Pihak SMP Muhammadiyah 1 Wates, telah mengonfirmasi jumlah siswa peserta kamping yang mengalami kesurupan di Bumi Perkemahan Secang.
"Sekitar 6 siswa putri dan siswa putra," ucap Kepala SMP Muhammadiyah 1 Wates, Agus Wiratno, saat ditemui di lokasi, Senin (19/6/2023).
Agus menjelaskan, keenam siswa itu mengalami kesurupan ketika sedang mempersiapkan acara api unggun dalam rangkaian kegiatan Perkemahan Sabtu Minggu (Persami) pada Minggu (18/6/2023). Peristiwa terjadi sejak magrib hingga malam.
"Yang enam orang itu sampai ada yang teriak-teriak. Ada juga yang nari-nari karena baru saja main jathilan," ujarnya.
"Penanganannya dibantu masyarakat sekitar. Kemudian dari MDMC, dari ambulans Muhammadiyah itu juga banyak membantu. Begitu ada kabar (siswa kesurupan) langsung kumpul semua ke sini. Tapi ya di sini nggak ngapa-ngapain karena memang tidak diperlukan sebanyak itu (armada ambulans)," imbuhnya.
Agus menerangkan sebagian siswa yang kesurupan ditangani langsung di lokasi. Beberapa lagi dibawa ke masjid terdekat. Hal ini ditempuh karena saat kejadian lokasi dipadati oleh masyarakat baik itu yang hendak membantu atau hanya sekadar menonton, sehingga situasi tidak kondusif.
Tak lama kemudian, kata Agus, situasi akhirnya bisa dikendalikan. Siswa yang tadinya kesurupan mulai sadar dan kegiatan Persami langsung diakhiri malam itu juga.
Agus menyebut sejumlah faktor yang menyebabkan siswanya mengalami kesurupan. Di antaranya karena kelelahan dan lapar.
"Yang jelas karena kondisi siswa yang sudah letih. Kemudian makannya kurang teratur sehingga ada kecenderungan lapar kemudian ngantuk juga Sehingga pikiran menjadi blank, kosong jadi terjadilah yang semalam itu," terangnya.
------
Artikel ini telah naik di detikJateng.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!