Di Kuningan, Jabar berdiri sebuah rumah mewah yang lokasinya berada persis di samping kuburan. Ketika ditanya alasannya, sang pemilik memberi jawaban yang menohok.
Punya hunian mewah nan megah menjadi dambaan hampir setiap orang. Jadi jangan heran banyak di luar sana yang berlomba-lomba mengumpulkan cuan demi membangun rumah impian.
Umumnya, hunian megah semacam ini didirikan di kawasan elite, sehingga kesan glamor pemiliknya akan lebih terasa. Tapi berbeda dengan bangunan mewah kebanyakan, sebuah rumah yang konon senilai Rp 5 miliar ada di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, justru dibangun di dekat areal tempat pemakaman umum (TPU) alias kuburan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fenomena unik ini benar-benar nyata. Rumah mewah dekat kuburan tersebut berdiri kokoh di Desa Cipasung, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan. Keberadaan bangunan itu pastinya bakal membuat orang geleng-geleng kepala saat menyaksikannya.
Bagi yang penasaran siapa pemiliknya, kenalkan dia adalah Agus (47), warga Kuningan yang tengah menjalankan bisnis daring. Pria ini menjual alat khitan laser yang sudah punya omzet hampir ratusan juta rupiah per bulannya.
![]() |
Perbincangan santai terjadi saat kami bertamu ke rumah mewah miliknya. Agus mengaku belum tahu kalau huniannya yang dibangun di depan kuburan ternyata sudah ramai dibahas di media sosial atau dunia maya.
Alih-alih terkejut, respons biasa saja ditunjukkannya. Agus menceritakan belakangan ini memang banyak sekali content creator yang mendokumentasikan rumah mewahnya. Bahkan sebuah stasiun televisi swasta ternama pernah mengambil gambar di rumahnya gara-gara penasaran dengan bangunan mewah tersebut.
"Kalau viral saya tidak tahu. Tapi memang banyak sekali youtuber datang ke sini. Salah satu televisi ternama juga pernah ambil gambar," kata Agus.
Alasan Menohok Bikin Rumah Mewah Sebelah Kuburan
Agus memberi jawaban yang menohok ketika ditanya mengapa ia sengaja membangun rumah mewah ini di dekat kuburan. Itu agar ia maupun orang yang bertamu akan selalu ingat dengan kematian. Artinya meski memiliki harta berlimpah, manusia tetap kembali ke tanah.
"Alasan membuat di lokasi ini agar mengingatkan kepada kematian. Karena mau semewah apapun rumah kita, ujung-ujungnya pasti di sana (makam)," tutur Agus belum lama ini.
Agus memandang kemewahan yang ada di dunia sebagai hal biasa. Sebab, jika orang kaya wafat pun maka hartanya tak akan dibawa ke liang lahad.
Ujung-ujungnya, lanjut Agus, seorang muslim yang meninggal dunia bakal diangkut menggunakan keranda. Bukan mobil mewah berharga ratusan juta rupiah.
"Semewah apapun baik rumah dan segala macam. Kalau kita pas buka pintu rumah itu ada makam, ya itulah terakhirnya. Kita naik mobil ya akhirnya di keranda mayat," ujar Agus.
Namun dirinya senang punya rumah yang di sampingnya kuburan, bisa dapat banyak inspirasi sekaligus introspeksi.
"Agak senang juga punya rumah dekat makam. Suasananya seni dan santai. Banyak inspirasi datang. Jadi bisa introspeksi diri juga," ucap Agus.
Banyak Orang Salah Sangka
Dari cerita Agus, ada banyak orang yang salah mengira kalau bangunan mewah miliknya itu adalah sebuah masjid. Padahal hunian ini merupakan rumah pribadinya.
"Sebelum rumah ini jadi seperti sekarang, banyak orang yang bertanya. Ini masjid? Jadi saya bilang bukan, ini rumah. Awalnya menyangka masjid," ucap Agus.
Proses pembangunan rumah mewah di dekat kuburan ini, lanjut Agus, sebenarnya baru 50 persen. Dia tak menampik saat disinggung perihal dana besar yang digelontorkannya untuk mendirikan bangunan tersebut.
Agus menyebut sudah memakai bahan konstruksi berkualitas bagus supaya huniannya dapat awet dan bertahan lama. Semua desain dan gaya arsitektur rumah mewahnya murni berasal dari ide Agus.
"Total ada 12 ruangan. Pembangunannya masih tahap 50 persen. Semua desain ini saya yang buat. Proses pembangunannya sampai sekarang sudah tiga tahun berjalan," pungkas Agus.
--------
Artikel ini telah naik di detikJabar.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol