Mahasiswi Undip bernama Anindita Syafa Nabila Rizki (20) meninggal dunia saat mendaki gunung Lawu. Berikut fakta-fakta dan kronologi meninggalnya Anindita.
Seorang pendaki Gunung Lawu via Candi Cetho dari Universitas Diponegoro (Undip) meninggal dunia. Korban diketahui meninggal pada Minggu (25/6/2023) siang.
Berikut Fakta-fakta Meninggalnya Anindita:
1. Mahasiswi Undip
Korban bernama Anindita Syafa Nabila Rizki (20) merupakan mahasiswi Universitas Diponegoro (Undip), Semarang. Ia mendaki bersama dengan rombongan Kompas Undip Semarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anindita Syafa NK (20), alamat Semarang, Kompas Undip Semarang," tulis keterangan terkait identitas korban yang dibagikan Komandan Markas SAR Karanganyar, Arif Sukro Yunianto kepada detikJateng, Minggu (25/6) siang.
2. Mendaki Bersama 17 Orang Lainnya
Arif mengungkapkan korban mendaki bersama dengan rombongan yang terdiri dari 17 orang mahasiswa Undip Semarang. Sedangkan untuk rombongan korban masih berada di posko induk pendakian.
"Iya benar bersama rombongan (mendaki) sekitar 17 orang. Tadi rombongan berada di posko induk pendakian," ucapnya.
3. Dugaan Penyebab Meninggal
Arif mengatakan, sebelum meninggal, korban diduga kelelahan dan mengalami hipotermia. Korban sempat mengeluh sakit dan beristirahat di dalam tenda.
"Kemungkinan besar kelelahan dan hipotermia dan tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik yang mengenai korban tersebut," kata Arif, Minggu (25/6) malam.
4. Korban Warga Semarang
Korban diketahui warga Semarang. Sejumlah bendera kuning terlihat telah terpasang di sudut-sudut jalan menuju ke rumah duka. Begitu juga akses menuju rumah yang tertutup untuk kendaraan.
Terlihat para warga sudah berkumpul di rumah duka. Mereka memenuhi kursi-kursi yang telah disiapkan di depan rumah duka.
"Iya ini rumah duka Mbak Anindita, mahasiswa Undip," kata Ketua RW 3 setempat, Parno, saat ditemui di rumah duka.
"Karena ini belum datang, keluarga belum ada informasi, mungkin besok (Senin, 26/6). Malam ini nggak mungkin karena masih ngurus-ngurus surat," jelasnya soal pemakaman korban.
Kronologi Meninggalnya Anindita
Minggu 25 Juni
Pukul 12.06 WIB
Arif menjelaskan, awalnya sekitar pukul 12.06 WIB pos pendakian mendapat kabar dari salah seorang porter yang menemukan pendaki tidak sadarkan diri di Pos 4 atau di Gupakan Menjangan.
"Pos pendakian awal mendapatkan info dari porter bahwasannya wanita tersebut yang tak sadarkan diri dengan mulut berbusa dan denyut jantung tidak ada," jelasnya.
Pukul 13.30 WIB
Selanjutnya sekitar pukul 13.30, korban dipastikan tidak tertolong atau meninggal dunia. "Lalu tim SAR melakukan evakuasi korban untuk bisa dibawa turun," lanjutnya.
Pukul 18.11 WIB
Jenazah korban berhasil dievakuasi tim SAR gabungan malam ini.
"Korban berhasil dievakuasi dan dibawa turun sekitar pukul 18.11 WIB langsung dibawa ke Puskesmas Jenawi," lanjutnya.
Arif mengungkapkan korban sebelumnya mendaki bersama rombongan berisi 17 orang dari Undip Semarang. Sedangkan untuk rombongan korban masih berada di posko induk pendakian.
"Iya benar bersama rombongan (mendaki) sekitar 17 orang. Tadi rombongan berada di posko induk pendakian," ujarnya.
Pukul 19.45 WIB
"Untuk operasi ditutup sekitar pukul 19.45 WIB," ucapnya.
Lebih lanjut, Arif mengatakan bahwa untuk evakuasi korban tidak ada halangan. Cuaca di atas gunung Lawu terbilang cerah.
"Tidak ada kendala untuk evakuasi, cuaca di atas juga cerah jadi memudahkan," imbuhnya.
-------
Artikel ini telah naik di detikJateng.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?