Meledaknya kapal Titan di bawah laut belum lama ini bikin trauma. Peluncuran ekspedisi luar angkasa komersil pun membuat masyarakat ketakutan.
Virgin Galactic, bagian dari Virgin Group milik miliarder Sir Richard Branson, bakal mengirimkan tiga orang dari Angkatan Udara Italia dan Dewan Riset Nasional dalam misi Galactic 01. Kolonel Walter Villadei dan Letnan Kolonel Angelo Landolfi, dari Angkatan Udara Italia, serta Pantaleone Carlucci, seorang insinyur dari Dewan Riset Nasional Italia, akan bergabung dengan astronot Virgin Galactic, Colin Bennett, dalam penerbangan antariksa bersejarah tersebut.
Dilansir dari New York Post, Rabu (28/6), penerbangan luar angkasa komersial pertama Virgin Galactic itu diluncurkan pada Kamis (29/6) pukul 11.00 waktu setempat. Perusahaan itu menjual tiket untuk tur luar angkasa di masa depan dengan harga USD 450.000 atau sekitar Rp 6,7 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ide aneh Branson terkait meluncurkan turis ke luar angkasa tercetus sejak tahun 2013. Kemudian, dimundurkan ke tahun 2015 dan disetujui Pemerintah Federal pada tahun 2021.
Sejauh ini, penerbangan uji coba terakhir selesai pada bulan Mei setelah perusahaan melakukan peningkatan keselamatan pada armadanya.
Pada ekspedisi itu, mereka diterbangkan selama 90 menit untuk melakukan penelitian mikrogravitasi. Sebagai bagian dari misi tersebut, kru akan melakukan 13 eksperimen yang dilakukan oleh manusia dan bersifat otonom.
"Misi penelitian perusahaan akan mengantarkan era baru akses ke luar angkasa yang dapat diulang dan dapat diandalkan untuk pemerintah dan lembaga penelitian di tahun-tahun mendatang," tutur CEO Virgin Galactic, Michael Colglazier.
"Kami meluncurkan pesawat ruang angkasa komersial pertama untuk Bumi dengan dua produk dinamis. Babak baru yang menarik bagi Virgin Galactic didorong oleh inovasi, tekad, dan komitmen untuk memberikan pengalaman pelanggan yang tak tertandingi dan benar-benar transformatif," Coglazier menambahkan.
Selanjutnya, pada bulan Agustus perusahaan berencana untuk memulai penerbangan ke ujung luar angkasa bagi para pemegang tiket, yakni dengan Galactic 02. Rencananya, penerbangan bulanan diperkirakan akan menyusul.
Dikabarkan antusiasme masyarakat terhadap ekspedisi ini juga tinggi, disebut sekitar 800 tiket telah terjual dalam satu dekade terakhir. Gelombang pertama dijual seharga USD 200.000 atau sekitar Rp 3 miliar. Kemudian, pada gelombang selanjutnya harga naik menjadi USD 450.000 atau sekitar Rp 6,7 miliar per orang.
Jika misi ini berhasil, Virgin Galactic akan sejajar dengan perusahaan-perusahaan lain yang menawarkan penerbangan penumpang komersial ke luar angkasa, seperti SpaceX dan Blue Origin milik Jeff Bezos.
Reaksi masyarakat
Peluncuran Virgin Galactic ini muncul setelah beberapa hari kejadian kecelakaan kapal selam Titan milik OceanGate. Kapal selam tersebut membawa lima orang dengan tujuan ke reruntuhan Kapal Titanic di laut dalam. Dari perjalanan tersebut, semua penumpang dinyatakan telah meninggal.
Atas kejadian tersebut, banyak masyarakat yang masih trauma dan memiliki kekhawatiran serupa.
Misalnya ketika akun media sosial Pubity, yang memiliki 33 juta pengikut, memposting pengumuman Virgin Galactic dan video promosi pada hari Senin. Beberapa pengguna Instagram seketika memberikan berbagai respon terhadap pengumuman tersebut.
"Tidak, terima kasih, saya tidak ingin dicari di ruang angkasa dengan tingkat oksigen yang bertahan selama 2 jam," tulis seseorang.
"Jadi mereka tidak belajar dengan kapal selam?," tanya yang lain.
"Tidak, terima kasih, saya lebih suka mati secara gratis," kata orang lain.
Namun, terdapat pula pengguna lain yang menjelaskan bahwa pergi ke luar angkasa lebih mudah dibanding ekspedisi dasar laut.
"Sebenarnya, lebih mudah pergi ke luar angkasa daripada ke dasar lautan," kata seseorang sambil membela misi tersebut.
(wkn/fem)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit