Indahnya Toleransi Agama di Pati, Jemaah Salat Iduladha di Teras Gereja

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Indahnya Toleransi Agama di Pati, Jemaah Salat Iduladha di Teras Gereja

Dian Utoro Aji - detikTravel
Kamis, 29 Jun 2023 22:20 WIB
Jemaah salat Idul Adha di Masjid Al-Muqorrobin Pati sampai ke teras depan gereja, Kamis (29/6/2023)
Foto: Jemaah salat Idul Adha di teras gereja (dok. Istimewa)
Pati -

Ada pemandangan menyejukkan saat pelaksanaan salat Idul Adha di Pati, Jawa Tengah. Para jemaah salat Id di teras gereja yang lokasinya saling berhadapan.

Masjid Al-Muqorrobin yang berada di desa Winong, Kabupaten Pati jadi sorotan. Sebabnya, jemaah salat Iduladha di masjid itu penuh sampai ke teras depan gereja.

Untuk diketahui Masjid Al-Muqorrobin dan Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) Desa Winong, Kecamatan Pati letaknya saling berhadapan. Kedua bangunan tempat ibadah itu dipisahkan oleh jalan desa. Akan tetapi di jalan itu terdapat kanopi yang seolah-olah menyatukan antara masjid dan gereja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat pelaksanaan salat Idul Adha pagi tadi. Jemaah umat muslim sampai menggunakan jalan dan teras gereja untuk melaksanakan ibadah salat yang digelar setahun sekali itu.

Dari foto-foto yang beredar, tampak jemaah salat hingga memadati teras gereja. Ternyata momen salat yang meluber hingga ke teras gereja ini sudah biasa terjadi.

ADVERTISEMENT

"Jadi memang menjadi suatu hal menarik di Desa Winong dengan adanya masjid dan gereja yang berhadap-hadapan itu, itu menjadi salah satu gambaran bagaimana kita harus hidup bersama-sama sebagai saudara, hidup dalam toleransi," kata Pendeta Gereja GKMI Winong, Didik Hartono saat dihubungi wartawan, Kamis (29/6/2023).

"Salah satu caranya kita wujudkan saat teman-teman muslim ada salat Idul Adha dan Idul Fitri itu, bagaimana kami gereja juga mempersilakan teras gereja untuk dipakai saudara-saudara yang muslim. Itu menjadi tekad kami bersama, juga termasuk teman di masjid," dia melanjutkan.

Didik mengatakan sikap kerukunan dua umat muslim dan kristiani telah berlangsung puluhan tahun. Masyarakat saling menghormati dan saling toleransi dalam kehidupan sehari-hari.

"Saya hidup di Pati tinggal melayani di Winong 20 tahun ini, dan saya merasakan melayani 20 tahun sikap toleransi itu muncul, dan diakui semakin ke sini semakin erat dan indah, ada banyak kegiatan dilakukan bersama-sama," ungkap Didik.

"Pemasangan kanopi delapan tahun terakhir, itu menjadi salah simbol membawa kita erat membawa sikap toleransi kita," tambah Didik.

Terpisah, Ketua Takmir Masjid Al-Muqorrobin mengatakan pelaksanaan salat Idul Adha kali ini dipadati jemaah. Menurutnya, kedua umat beragama tersebut tidak ada masalah karena hidup berdampingan dan bertoleransi.

"Kerukunan antarumat bergama, kalau kegiatan gereja dulu di jalan sekarang ditempatkan di timur, Jumatan ya bisa di sana (teras gereja)," jelasnya.

"Saya kira tidak ada masalah, salat Idul Adha banyak anak yang mudik, memang saling mengerti, pengertian, mereka melaksanakan ibadah sendiri, kita orang muslim juga melaksanakan ibadah sendiri, saling menghormati. Kemudian juga kerukunan di RW, Pak Didik (pendeta) juga ikut," tambah dia.

--------

Artikel ini telah naik di detikJateng.




(wsw/wsw)

Hide Ads