Seorang penumpang Pelita Air mengungkap fakta baru soal ibu yang melahirkan di pesawat tersebut. Ibu itu hamil, tapi mengaku tidak. Tiba-tiba, dia melahirkan.
Penumpang tersebut ialah Dewi Tresya (45), warga Sidoarjo. Dewi mengaku ikut menolong persalinan tersebut. Dewi duduk kursi nomor 28 D, persis di sebelah ibu melahirkan tersebut.
Namun, Dewi tak sempat menanyakan nama ibu tersebut. Sepengetahuan Dewi, ibu tersebut berasal dari Bangkalan, Madura. Sejak pesawat mulai take off, Dewi sudah merasakan keanehan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ibu sebelah saya ini tiba-tiba merintih kesakitan. Ketika saya tanya kenapa, dia bilang 'kram'. Waktu itu, saya pikir ibu ini takut ketinggian karena saat tangannya saya pegang itu kondisi dingin," jelas Dewi melalui telepon, Jumat (30/6/2023).
Dewi lalu memanggil pramugari untuk minta minum. Namun, perempuan di sebelah Dewi menolaknya.
"Saya inisiatif minta teh hangat ke pramugari. Saat itu dibawakan pramugari air hangat dan ketika saya tawarkan ke ibu itu, dia menolak. Tak berselang lama ibu ini kembali merintih kesakitan lagi, saya oleskan minyak kayu putih di bagian hidung biar bisa dihirup," sambungnya.
Ketika rintihan kesakitan mulai mereda, Dewi melihat sedikit keanehan dari tingkah laku ibu tersebut. Akhirnya Dewi memberanikan diri bertanya kepada ibu itu apakah dia hamil. Saat itu, Dewi kaget karena ibu itu mengakui bahwa dia sedang hamil. Usia kandungannya hampir 7 bulan.
Sempat mereda sedikit sakitnya, ibu tersebut tiba-tiba kembali merintih kesakitan. Dewi yang mengetahui bahwa ibu itu hamil langsung melaporkannya kepada pramugari. Dewi juga meminta bangku 28 A, B, dan C dikosongkan untuk merebahkan perempuan tersebut.
"Pramugari kaget dan saat diperiksa tidak ada surat dokter. Saya tanya ibu dijemput siapa? Katanya mau dijemput saudaranya, dia ini orang Bangkalan. Kondisi badan ibunya besar, jadi orang nggak nyangka kalau dia lagi hamil," kata Dewi.
Mendengar rintihan tersebut, Dewi berkeyakinan ibu itu akan segera melahirkan. Pramugari kemudian mengumumkan butuh bantuan tenaga medis di bangku bagian belakang. Salah seorang dokter radiologi kemudian datang.
"Dokter ini adalah dokter radiologi. Sempat saya tanya, 'ibu dokter? 'Iya tapi saya dokter radiologi, sudah lama saya nggak menolong orang melahirkan', sudah 10 tahunan katanya," ungkap Dewi.
Setelah kedatangan dokter, tirai pada pesawat itu diambil untuk menutupi proses persalinan. Tak dimungkiri saat itu situasi cukup menegangkan, para penumpang panik hingga sebagian lagi mendokumentasikan peristiwa tersebut.
"Ibu itu kan direbahin, terus ditutup gorden, kakinya naik ke atas posisi mau melahirkan. Kemudian saya suruh tarik napas untuk menstabilkan ibunya. 2-3 kali tarikan nafas ibunya bilang 'bu sudah keluar'," kata Dewi.
"Denger kata-kata ibu itu, kami semakin panik banget karena ketika dibuka celana dalam keluar seorang bayi perempuan cantik dengan meringkuk. Awalnya nggak tahu kalau udah lahir itu," sambungnya.
Sementara itu, Siti Nurhaeni (50), penumpang Pelita Air lain yang merekam momen itu menambahkan, setelah bayi lahir, baru datang MUA asal Malang, Yulia Maria. Yulia turut membantu memotong tali pusar bayi.
"Jadi masing-masing punya tugas sendiri-sendiri. Saya bagian dokumentasi, bu Dewi pegang bayinya, bu dokter ambil plasentanya dan bu Yulia yang bantu saat pemotongan tali pusar," kata Siti.
Diberitakan sebelumnya, seorang bayi perempuan lahir di pesawat Pelita Air IP 208 rute Jakarta-Surabaya, Selasa (27/6). Humas Angkasa Pura I Yuristo Ardhi Hanggoro menerima laporan terkait penumpang melahirkan pada pukul 14.05 WIB.
"Selanjutnya petugas terminal bandara siaga dengan melapor ke ruang klinik KKP untuk meminta bantuan penanganan medis kepada penumpang Pelita Air IP 208 dari CGK yang akan mendarat di Parking Stand 04," jelas Humas Angkasa Pura I Bandara Juanda Yuristo Ardhi Hanggoro, Rabu (28/6).
Yuristo menerangkan, proses persalinan di pesawat dalam perjalanan Jakarta-Surabaya itu berlangsung normal. Persalinan itu dilakukan di kursi bagian belakang dengan bantuan beberapa penumpang dan awak kabin Pelita Air. Setelah pesawat mendarat, ibu dan bayi tersebut dibawa ke RS Mitra Keluarga Waru, Sidoarjo.
"Ibu dan anak dalam keadaan sehat dan selamat," tukasnya.
-------
Artikel ini telah naik di detikJatim.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol