Beberapa waktu lalu Amsterdam menyuarakan penolakan citra sebagai daerah prostitusi dan bebas untuk kawasan Red Light District. Langkah selanjutnya yang mereka lakukan adalah membangun kawasan erotis alternatif.
Amsterdam berusaha keras sepertinya ingin menggeser citra dari Red Light District yang selama ini lekat dengan prostitusi dan ganja. Mereka melakukan beragam langkah, yang terbaru adalah mendirikan kawasan alternatif untuk prostitusi.
Dilansir dari Fox News, Kamis (6/7/2023) langkah terbaru ini mendapat penolakan pekerja seks, bartender, dan pengusaha. Baru-baru ini memang pejabat kota memperkenalkan langkah supaya Red Light District tak terlalu mencolok lagi, mulai dengan mengurangi kebisingan, pembatasan jam kerja dan pembatasan pemakaian ganja.
Alternatif utama yang ditawarkan oleh Walikota Femke Halsema akan mendirikan 'pusat erotis' yang akan terus mengizinkan prostitusi legal di kota, tepat di luar Red Light District.
Langkah ini diklaim sebagai upaya menjaga keamanan dan keselamatan bagi para pekerja seks, meskipun langkah ini tetap mendapat penolakan dari para pekerja yang selama ini sudah hidup di Red Light District.
Pemerintah belum menentukan lokasi untuk potensi pusat erotis dan akan memutuskan awal tahun depan. Namun para pekerja bersikeras bahwa pusat yang baru ini akan membuat mereka 'tidak terlihat'.
Upaya pemerintah Amsterdam ini sudah berlangsung sejak lama, demi menjaga area sekitar Red Light District yang memang wilayah pemukiman. Masalah kriminal, turis mabuk kerap menjadi keseharian yang meramaikan kawasan hiburan orang dewasa ini.
Pada 2019, kota melarang tur ke lingkungan sekitar. Dan pada bulan Maret, Amsterdam, ibu kota Belanda, memulai kampanye yang ditujukan untuk pria Inggris berusia 18 hingga 35 tahun, menyuruh mereka untuk 'menjauh'. Penjualan alkohol juga dilarang di toko-toko setelah jam 4 sore dari Kamis hingga Minggu.
"Kawasan lampu merah telah menjadi simbol sehingga Anda hampir lupa bahwa itu adalah kawasan pemukiman. Lingkungan ini selalu menjadi pusat perdagangan, seni, dan usaha kecil. Aturan baru dan tempat prostitusi legal di tempat lain di kota seharusnya mengembalikan fungsi aslinya," kata Femke Halsema, walikota Amsterdam.
Masih menjadi pro dan kontra kebijakan terbaru dari kota Amsterdam terkait prostitusi ini. Di sini lain pemerintah ingin meningkatkan kualitas wilayah mukim dan mengklaim menjaga keselamatan pekerja seks.
Namun di sisi lain, rencana pembangunan kawasan baru ini tidak ada titik terang karena kota tak akan membiayai. Tentu bayangan luntang lantung pekerja seks menjadi masalah baru bagi pekerja di Red Light District.
Simak Video "Video: Ribut-ribut Suporter Israel di Amsterdam Gegara Bakar Bendera Palestina"
(sym/wsw)