3 Hal yang Haram Dilakukan oleh Warga Finlandia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

3 Hal yang Haram Dilakukan oleh Warga Finlandia

Tim detikcom - detikTravel
Rabu, 12 Jul 2023 11:40 WIB
HELSINKI, UUSIMAA, FINLAND - 2021/11/18: Group of women take pictures in Kansalaistori square.
In November 2021 all Covid-19 restrictions were lifted in Finland. People walked around without masks and all public places were open. (Photo by Takimoto Marina/SOPA Images/LightRocket via Getty Images)
Kota Helsinki (Takimoto Marina/SOPA Images/LightRocket/Getty Images)
Jakarta -

Finlandia kembali dinobatkan sebagai negara paling bahagia sedunia. Tak main-main, penduduk sana mempunyai tiga hal yang haram dilakukan untuk mencapai kebahagiaan.

Finlandia menjadi negara paling bahagia di dunia sejak tahun 2018 hingga 2023 menurut laporan World Happiness Report. Tentunya ini menuai rasa penasaran masyarakat dunia tentang bagaimana orang-orang Finlandia menjalani kehidupan.

Ternyata masyarakat Finlandia sangat memegang teguh pepatah "Kell' onni on, se onnen kΓ€tkekΓΆΓΆn," yang berarti "Jangan membandingkan atau menyombongkan kebahagiaan Anda." Hal ini diungkapkan oleh filsuf dan peneliti psikologi Finlandia, Frank Martela.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari CNBC, berikut adalah 3 hal yang tidak pernah dilakukan penduduk Finlandia yang dipercaya menjadi resep kebahagiaan mereka.

1. Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Martela mengatakan, masyarakat Finlandia tidak pernah memamerkan kekayaannya kepada orang lain dan selalu berperilaku sederhana. Sebab, mereka sangat memegang teguh pepatah "Kell' onni on, se onnen kΓ€tkekΓΆΓΆn," yang berarti "Jangan membandingkan atau menyombongkan kebahagiaan Anda."

ADVERTISEMENT

Salah satu prinsip kebahagiaan yang diyakini oleh orang Finlandia adalah fokus terhadap apa yang membuat diri bahagia dan jangan sekalipun memamerkan kesuksesan. Mereka menganggap langkah pertama menuju kebahagiaan sejati adalah menetapkan standar sendiri dan tidak membandingkan diri dengan orang lain.

2. Mengambil hak orang lain

Berdasarkan hasil penelitian National Bureau of Economic Research, skala kebahagiaan suatu negara akan semakin tinggi bila tingkat kejujuran dan kepercayaan masyarakatnya tinggi.

Sementara itu, Reader's Digest pada 2022 melakukan sebuah eksperimen 'dompet hilang' di sejumlah negara di dunia untuk menguji kejujuran masyarakat. Dalam eksperimen tersebut, peneliti menjatuhkan 192 dompet di 16 kota seluruh dunia.

Hasilnya, 11 dari 12 dompet yang dijatuhkan di Helsinki, Finlandia dikembalikan ke masing-masing pemiliknya.

Menurut Martela, orang Finlandia cenderung saling percaya dan menghargai kejujuran. Martela menjamin, orang Finlandia pasti akan mengembalikan barang berharga yang tertinggal di tempat umum atau tidak akan mengambil barang yang sengaja ditinggalkan sementara oleh pemiliknya.

Bahkan, anak-anak di Finlandia sering pulang sekolah menggunakan bus umum dan bermain di luar tanpa pengawasan orang dewasa. Hal tersebut membuktikan bahwa Finlandia adalah negara yang aman.

3. Mengabaikan manfaat alam bebas

Berdasarkan hasil survei Sitra pada 2021, 87 persen masyarakat Finlandia menganggap bahwa alam memiliki peran penting terhadap kehidupan manusia karena memberikan ketenangan pikiran, energi, dan relaksasi.

Di Finlandia, setiap karyawan berhak untuk memperoleh liburan musim panas selama empat minggu atau sebulan. Biasanya, mereka akan memanfaatkan libur itu untuk berlibur ke pedesaan dan 'menyatu' dengan alam.

Semakin sedikit peralatan modern, bahkan sampai tidak ada listrik atau air mengalir di rumah, maka mereka merasa akan semakin baik.

Bagi masyarakat Finlandia, menghabiskan waktu di alam terbuka dapat meningkatkan kemampuan untuk bertahan hidup, kesejahteraan, dan mampu meningkatkan proses pengembangan diri.

Selain Finlandia, berikut 10 berita terpopuler detikTravel lainnya:




(bnl/bnl)

Hide Ads