Gunung Api Islandia Meletus, Turis Malah Datang Foto-foto

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gunung Api Islandia Meletus, Turis Malah Datang Foto-foto

bonauli - detikTravel
Sabtu, 15 Jul 2023 07:41 WIB
Gunung Berapi Islandia meletus, turis foto-foto
Gunung Berapi Islandia meletus, turis foto-foto (AP Photo/Marco Di Marco)
Reykjavík -

Sebuah gunung berapi di Reykjavík, Islandia meletus. Letusan ini ternyata malah menarik perhatian turis.

Dilansir dari AP News, letusan mulai terjadi pada Senin (10/7/2023) waktu setempat. Letusan dilaporkan terjadi di sebelah Utara Litli Hrutur.

"Letusan terjadi di cekungan kecil di sebelah utara Litli Hrutur, dari mana asap keluar ke arah barat laut," begitulah keterangannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rekaman udara menunjukkan aliran lava cair berwarna jingga dan awan gas menyembur dari retakan sepanjang sekitar 900 meter.

ADVERTISEMENT
Gunung Berapi Islandia meletus, turis foto-fotoGunung Berapi Islandia meletus, turis foto-foto Foto: (AP Photo/Marco Di Marco)

"Polusi gas tinggi di sekitar letusan dan berbahaya," kata Kantor Meteorologi Islandia.

Anehnya, lava yang mengerikan itu dianggap menarik oleh turis. Banyak wisatawan datang ke sana untuk sekedar berfoto dan merekam video.

Ini membuat kantor meteorologi cemas.

"Turis disarankan untuk tidak memasuki area tersebut sampai responden memiliki kesempatan untuk mengevaluasi kondisi," kata dia.

Gempa ini disebut menandakan bahwa magma di bawah tanah sedang bergerak dan letusan akan segera terjadi. Magma menembus tanah sekitar pukul 16:40 GMT, hanya beberapa kilometer dari dua letusan sebelumnya dalam dua tahun terakhir.

Letusan pertama gunung berapi ini tercatat pertama terjadi pada 19 Maret 2021 di lembah Geldingadalur dan berlangsung selama enam bulan. Sementara yang kedua terjadi pada 3 Agustus 2022 di lembah Meradalir, berlangsung selama tiga minggu.

Letusan efusif (letusan yang mengalir tanpa letupan magma) yang muncul di daerah itu dinilai tidak terlalu berbahaya dan tidak berdampak kepada lalu lintas udara.

Sebelum letusan tahun 2021, wilayah tersebut tetap tidak aktif selama delapan abad, tetapi ahli vulkanologi yakin siklus baru peningkatan aktivitas dapat berlangsung beberapa tahun.




(bnl/fem)

Hide Ads