Setelah Perang Harga, Nonton Lumba-lumba Pantai Lovina Kini Ditarif Rp 100 Ribu

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Setelah Perang Harga, Nonton Lumba-lumba Pantai Lovina Kini Ditarif Rp 100 Ribu

Made Wijaya Kusuma - detikTravel
Minggu, 16 Jul 2023 16:17 WIB
Lumba-lumba di Pantai Lovina
Pantai Lovina Bali (Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Lumba-lumba yang dengan habitat di kawasan Pantai Lovina jadi daya tarik turis manapun. Setelah perang harga dari penyedia wisata, pemerintah kini menetapkan harga bersama, yakni Rp 100 ribu per orang.

Tarif menonton lumba-lumba di Pantai Lovina, Kabupaten Buleleng, Bali itu akan diuji coba terlebih dahulu sebelum diberlakukan secara permanen.

Kadispar Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva, mengatakan bahwa untuk menetapkan tarif standar menonton lumba-lumba, Dispar telah membentuk kelembagaan atau pengelola di lima titik masuk wisata menonton lumba-lumba di kawasan Pantai Lovina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelima titik masuk tersebut meliputi Pantai Binaria (Patung dolpin), Pantai Celuk Agung, Pantai Kaliasem, Pantai Happy Tukadmungga, dan Pantai Penimbangan.

Selain membentuk pengelola, Dispar juga membentuk perhimpunan Watching Dolphin Buleleng. Perhimpunan tersebut beranggotakan pelaku usaha wisata lumba-lumba di kawasan Lovina.

ADVERTISEMENT

Di mana berdasarkan hasil rembug bersama disepakati tiket menonton lumba-lumba sebesar Rp 100 ribu per orang. "Ini (Pengelola dan Perhimpunan) yang menyepakati. Jadi bukan kami pemerintah yang menetapkan tarif biar tidak salah. Ini menyepakati di semua entry point itu, itu harga untuk wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, itu Rp 100 ribu per orang," kata Gede Dody dikonfirmasi detikBali, Selasa (11/7/2023).

Tarif minimum ini ditetapkan agar tidak terlalu rendah. Sebab jika terlalu rendah dikhawatirkan akan mengurangi pelayanan terutama dari segi keamanan saat berwisata menonton lumba-lumba.

Selain itu, tarif ini juga ditetapkan agar tidak terjadi perang harga di antara para pelaku wisata lumba-lumba. Kendati demikian, tarif ini akan diuji coba terlebih dahulu sampai nantinya dievaluasi kembali pada September 2023.

"Ke depan kami akan pilah, nanti September akan kami evaluasi, bersama mereka tentang harga ini karena ada dorongan untuk mancanegara. Itu dibedakan karena kemampuan belinya lebih tinggi. Ini baru kami sosialisasikan, masih dalam proses edukasi dan sosialisasi," jelasnya.

Baca artikel selengkapnya di detikBali




(msl/msl)

Hide Ads