Cerita Mahkluk Halus Selalu Viral, Masyarakat RI Masih Percaya Takhayul

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Cerita Mahkluk Halus Selalu Viral, Masyarakat RI Masih Percaya Takhayul

Putu Intan - detikTravel
Sabtu, 22 Jul 2023 05:01 WIB
Sosok bermahkota terekam kamera saat pengajian Gus Miftah di Lampung. Foto diunggah pada Selasa (18/7/2023).
Sosok yang disebut Nyi Roro Kidul di pengajian Gus Miftah. Belakangan diketahui sebagai pria berpeci. Foto: Tangkapan layar
Jakarta -

Belakangan ini cerita-cerita penampakan mahkluk halus ramai di media sosial. Rupanya, hal mistis dan takhayul masih dipercayai sebagian orang Indonesia.

Kisah penampakan mahkluk gaib yang terakhir menyita perhatian publik adalah mengenai sosok bermahkota di pengajian Gus Miftah. Sosok itu disebut-sebut sebagai Nyi Roro Kidul.

Kisahnya bermula dari pengajian Gus Miftah yang berlangsung di Pondok Pesantren Nurul Qodiri, Lampung Tengah, Lampung pada 15 Juli 2023. Video yang beredar menarasikan sosok yang hadir dalam pengajian adalah Nyi Roro Kidul padahal sebenarnya dia adalah pria berpeci.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebenarnya tak sekali ini masyarakat Indonesia terkecoh dengan narasi penampakan mahkluk halus. Orang-orang juga cenderung 'suka' dengan cerita-cerita terkait dunia gaib.

Kepercayaan orang Indonesia pada takhayul pernah juga disebut wartawan dan sastrawan Mochtar Lubis dalam pidato kebudayaan tahun 1977 di Taman Ismail Marzuki. Percaya pada takhayul merupakan salah satu dari 6 sifat manusia Indonesia yang masih relevan sampai sekarang.

ADVERTISEMENT

Percaya pada takhayul tidak lepas dari kebudayaan dan tradisi bangsa Indonesia. Hal itu termasuk juga cerita-cerita legenda yang dituturkan secara turun-temurun hingga diyakini masyarakat.

Lantas, di zaman moderen seperti sekarang, mengapa orang masih percaya pada takhayul?

Menurut Profesor Ilmu Perilaku Jane Risen, manusia sebenarnya sadar bahwa takhayul tidak masuk akal. Hanya saja, mereka masih memilih untuk mempercayainya.

Profesor Psikologi Don Saucier menjelaskan orang masih membuat dan mempercayai takhayul dengan tujuan untuk mengontrol masa depan. Hal itu berkaitan dengan sifat takhayul yang menghindarkan sesuatu yang buruk atau mendatangkan hal baik.

Sementara itu, Stuart Vyse, seorang psikolog dan penulis bidang takhayul dan pemikiran kritis menyebut bahwa takhayul dapat lahir dari suatu agama atau kepercayaan. Selain itu, takhayul juga dapat muncul dari pengasosiasian terhadap hal buruk yang kebetulan terjadi.

Misalnya, orang percaya Nyi Roro Kidul sebagai penguasa samudera merupakan yang kuat dan sakti. Kesaktiannya membuat raja-raja Jawa menjalin hubungan dengannya untuk menjamin keselamatan negeri yang dipimpinnya.

Jadi enggak heran, kehadiran sosok 'asing' yang disebut bermahkota itu pada akhirnya dikaitkan dengan Nyi Roro Kidul. Meskipun orang-orang di sekitarnya meyakini itu, Gus Miftah sendiri memilih untuk rasional.

"Lha saya bongso (semacam) klenik itu nggak begitu ngeh lah. Saya orangnya rasional," tutur Gus Miftah.




(pin/fem)

Hide Ads