Surabaya kini punya tempat wisata baru, yakni Kebun Raya Mangrove di kawasan Gununganyar Tambak. Destinasi baru itu diresmikan oleh Megawati Soekarnoputri.
Ketua Yayasan Kebun Raya dan Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri meresmikan Kebun Raya Mangrove Surabaya.
Ditemani Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, ia sempat mengelilingi area kebun raya itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Megawati tiba di Kebun Raya Mangrove Surabaya pukul 10.09 WIB. Setelah tiba, ia ditemani Eri dan Khofifah berjalan melewati jembatan yang dikelilingi mangrove.
Kemudian, Megawati, Eri, Khofifah dan pejabat lain menaiki buggy car berkeliling di area kebun raya mangrove sambil berbincang-bincang. Kedatangan Presiden RI kelima itu disambut tari joget Surabaya.
![]() |
Sekitar pukul 11.09 WIB, Megawati kemudian menandatangani peresmian Kebun Raya Mangrove Surabaya. Ia pun memberikan sambutan.
"Ini inisiasi saya dan Ibu Risma (Mensos RI dan mantan Wali Kota Surabaya) ketika Ibu Risma tanya mulai Kenjeran bagaimana menanam sesuatu supaya Kenjeran jangan gersang. Saya spontan, cari cemara udang biar wartawan nggak nge-bully," kata Megawati usai meresmikan Kebun Raya Mangrove, Rabu (26/7/2023).
Ia menjelaskan, karakter cemara udang ini sebagai peneduh tempat dan dapat menahan banjir rob hingga tsunami. Pohon cemara udang juga dapat memecah tekanan tsunami.
"Karena tsunami itu bahaya tingginya dan tekanan dahsyatnya ini bisa memecah. Akarnya sangat kuat sehingga tidak mudah roboh," ujarnya.
Megawati mengatakan, sejak mendirikan Yayasan Kebun Raya Indonesia, hingga kini sudah ada 45 kebun raya di Nusantara. Jumlahnya bertambah dari semula yang hanya 5.
"Karena membuat kebun raya tidak boleh sembarangan, ada kriteria, ada standarisasinya. Dulu di bawah Lipi dan sekarang masuk BRIN," pungkasnya.
Kawasan mangrove di Surabaya ini merupakan kebun raya mangrove yang pertama di Indonesia.
-------
Artikel ini telah naik di detikJatim.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!